Kabar Terkini Keluarga Dani yang Mudik Jalan Kaki dari Gombong, Disebut Dijemput, Tiba di Lokasi Ini
Keberadaan keluarga Dani yang mudik jalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Soreang, Kabupaten Bandung banyak dicari-cari orang yang peduli dengannya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID - Keberadaan keluarga Dani yang mudik jalan kaki dari Gombong, Jawa Tengah ke Soreang, Kabupaten Bandung banyak dicari-cari orang yang peduli dengannya.
Sebelumnya, Dani (38) dan istrinya, Masitoh Aninur Lubis (36) beserta dua anaknya nekat mudik jalan kaki lantaran sudah tidak punya apa-apa lagi.
Dani adalah korban PHK perusahaan konveksi rumahan di Gombong tempat sebelumnya ia bekerja.
Mereka sekeluarga berangkat dari Gombong pada Minggu (2/5/2021).
Lalu, pada Jumat (7/5/2021) siang, Dani sekeluarga sudah sampai di Jl A Yani Lingkungan Bolenglang Rt 03 RW 05 Ciamis, Jawa Barat.
Kini, dikabarkan keluarga Dani sudah sampai ke rumah keluarganya.
Hal tersebut dikabarkan oleh netizen atau warganet atas nama Entang Kurnia di akun Facebook TribunJabar.id.
Ia mengabarkan Dani dan keluarganya sudah tiba di kampung halamannya di Cangkuang, Kabupaten Bandung.
"Alhamdulillah. Menurut informasi dari Pak Camat Cangkuang, Pak Dani sudah sampai ke rumah keluarganya. Telah dijemput. Dan tadi siang didampingi Pak Kadesnya sedang mencari rumah kontrakan," tulis Entang Kurnia memberi komentar di akun Facebook Tribun Jabar.

Belum diketahui secara pasti benar atau tidaknya postingan dari warganet tersebut.
Wartawan TribunJabar.id masih mencoba mengonfirmasi kabar itu.
Sebelumnya, saat di Ciamis, keluarga Dani mendapatkan tumpangan mobil Kades Tigaherang Rajadesa Ciamis, Abdul Muhi.
Namun, keluarga Dani hanya diantar sampai pom bensin Nagrak Sindangrasa.
"Karena saya akan ke Polres (Ciamis) dulu untuk mengambil KTP yang ketinggalan,” ujar Abdul Muhi kepada Tribun Sabtu (8/5/2021).
Sementara itu, tim Dedi Mulyadi, H Undang Sudrajat sempat mencari keberadaan Dani, Sabtu (8/5/2021).
Mereka menyusuri jalan utama jalur selatan dari Ciawi, Tasikmalaya sampai ke Ciamis.
Sayangnya, keluarga Dani tak ditemukan.
Baca juga: Kabar Gembira Keluarga Dani yang Jalan Kaki dari Gombong Sudah Tiba di Bandung, Langsung Lakukan Ini
“Kami tadi siang sampai sore mencoba melakukan pelacakan, tapi tidak menemukan keberadaan mereka (Dani sekeluarga),” ujah H Undang Sudrajat dari tim Dedi Mulyadi kepada TribunJabar.id, Sabtu (8/5/2021).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya telah mencari keberadaan keluarga Dani di tiap SPBU atau pom bensin.
Pasalnya, sebelumnya Dani sempat mengatakan, ia dan keluarganya kerap numpang mandi dan beristirahat di pom bensin.
“Berangkat dari SPBU di Ciawi selepas Zuhur sampai Kertasari Ciamis setelah Asar. Kiri kanan jalan dilihat, tiap SPBU dicek. Tapi tidak ketemu,” katanya.
H Undang sempat menduga, keluarga Dani yang mudik jalan kaki dari Gombong telah mendapatkan tumpangan mobil.
Namun, untuk memastikan hal itu, ia sempat berkoordinasi dengan petugas yang berjaga di Pos Gentong.
"Kebetulan ada saudara yang lagi piket. Juga tidak diketahui keberadaan keluarga yang berjalan kaki dari Gombong ke Soreang tersebut,” ujar H Undang.
Baca juga: Banyak Pihak Cari Dani & Keluarga yang Jalan Kaki Gombong-Bandung, Mereka Menghilang Tak Terdeteksi
Fakta-fakta Keluarga Dani Mudik Jalan Kaki dari Gombong
Pasangan suami-istri Masitoh Aninur Lubis (36) dan Dani (38) sudah berhari-hari jalan kaki menyusuri jalan nasional jalur selatan Jawa.
Dia tidak perduli dengan kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
Dani dan Masitoh Ainur Lubis terus berjalan untuk bisa pulang.
Keduanya menyusuri jalan sembari membawa dua anaknya yang masih balita, Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan).
Mereka berangkat dari Gombong, Jawa Tengah, Minggu (2/5/2021) sore.
Tujuannya adalah Jalan Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kampung halaman Dani.
Mereka menempuh jarak 278 Km selama 6 hari.
Seperti apa cerita di balik mudik jalan kaki keluarga asal Bandung ini? Berikut rangkumannya:

1. Jalan kaki pakai sandal
Jumat (7/5/2021) siang, Dani sekeluarga sudah sampai di Jl A Yani Lingkungan Bolenglang Rt 03 RW 05 Ciamis, Jawa Barat.
Mereka sedang berteduh di bawah pohon rindang di sisi jalan raya jalur selatan tersebut.
Kondisi mereka cukup lusuh, mungkin lantaran capek di perjalanan.
Mereka menggunakan sandal jepit yang juga lusuh.
“Beginilah sehari-harinya, kalau lagi capek langsung berhenti. Kemudian terus melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Dani kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).
2. Terpaksa jalan kaki
Dani dan keluarga kecilnya terpaksa nekat jalan kaki pulang dari Gombong menuju Soreang karena sudah tidak punya apa-apa lagi setelah di-PHK dari perusahaan konveksi rumahan di Gombong tempat ia bekerja.
Di Gombong, Dani tinggal di kontrakan.
Setelah tidak bekerja dan tidak punya apa-apa lagi, ia sekeluarga memutuskan untuk pulang ke Soreang Bandung.
“Kami bukan mudik, tapi pulang kampung. Pulang habis, karena di Gombong sudah tidak punya apa-apalagi. Mudah-mudahan di Bandung nanti ada pekerjaan,” ungkapnya.
Karena tidak punya apa-apalagi setelah tidak bekerja, Dani bersama isterinya sepakat pulang ke Bandung dengan berjalan kaki.
Baca juga: Doakan Kami Selamat, Kisah Dani dan Keluarga Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung Setelah Di-PHK
3. Gendong anak sambil jalan kaki
Selain mereka berdua. mudik jalan kaki juga mengajak dua anak mereka yang masih balita.
Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan) nama dua anak mereka.
Berbekal pakaian yang disimpan dalam tas gendong. Masitoh dan Dani gantian menggendong anak sambil jalan kaki.
4. Bawa bekal uang Rp 120 ribu
Berangkat dari Gombong Minggu (2/5/2021) sore tersebut Dani hanya membawa bekal uang Rp 120.000.
“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan. Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat,” ujar Masitoh.
Menurut Masitoh, mereka memilih pom bensin (SPBU) untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.
“Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi,” katanya.
Selama 6 hari dalam perjalanan dari Gombong sampai di Ciamis Jumat (7/5) siang tersebut memang banyak yang bantu.
“Tapi ada juga yang menyangka kami nipu-nipu. Curiga, terserahlah, ini adalah perjalanan hidup kami. Mohon doanya kami selamat dalam perjalanan,” ujar Masitoh.
Baca juga: Fakta-fakta Keluarga Dani Mudik Jalan Kaki dari Jateng ke Bandung, Numpang Mandi dan Tidur di SPBU
5. Punya 4 anak
Masitoh menyebutkan mereka punya empat orang anak.
Anak sulung, Eva (16) kini nyantri di sebuah pesantren.
Sedangkan yang nomor 2, Ihsan (10) tinggal bersama neneknya di Jl Pancing Unmed Medan.
“Yang ikut jalan Manpa (3 tahun 8 bulan). Dan yang digendong ini Hanum (1 tahun 5 bulan),” paparnya.
Karena musafir melakukan pejalanan jauh, Dani sekeluarga terpaksa tidak berpuasa.
Waktu tengah beristirahat di sisi Jl A Yani Lingkungan Bolenglang Jumat(7/5) siang tersebut, mereka sedang makan dan minum.
Keberadaan Dani bersama isteri dan dua anaknya yang sedang makan di sisi jalan tersebut tentu menjadi perhatian warga dan pengguna jalan yang sedang melintas.
“Saya heran, siang-siang bulan puasa kok ada yang makan minum di sisi jalan. Setelah saya dekati ternyata mereka sedang melakukan perjalanan jauh dari Gombong menuju Soreang Bandung dengan berjalan kaki,” ujar Abdul Muhi, Kades Tigaherang Rajadesa Ciamis.
Abdu Muhi yang siang tersebut sedang dalam perjalanan dari Kertasari Ciamis menuju Sindangrasa dengan menggunakan mobil.
Kemudian berhenti setelah menyaksikan Dani sekeluarga yang sedang makan minum di sisi jalan.
Setelah mengetahui kondisi Dani sekeluarga, Abdul Muhi pun menawarkan keluarga tersebut ikut mobil, numpang sampai Sindangrasa Jl Sudirman Ciamis untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Kades Tigaherang itpun menitipkan sedikit bekal untuk Dani dan keluarga.
“Alhamdulillah di perjalanan suka ada yang bantu, tidak hanya makanan dan minuman tetapi juga uang. Kadang juga tumpangan naik mobil,” ujar Dani.
6. Tiap hari berjalan 30 Km
Setiap hari mereka bisa melakukan perjalanan 25 km sampai 30 km.
Kadang perjalanan mereka bisa lebih cepat kalau ada yang ngajak menumpang naik mobil.
Dani memperkirakan mereka akan sampai di Soreang pada hari kedua lebaran.
“Do’ain kami selamat,” katanya.
Sebagian artikel ini diolah dari berita laporan wartawan TribunJabar Andri M Dani yang telah terbit sebelumnya.