Ngeri, Anak Buang Ibu di Jalan, Kasus Covid-19 di India Belum Terkendali, Ada yang Pilih Bunuh Diri
Beredar di media sosial seorang anak buang ibu di India karena terpapar Covid-19
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus Covid-19 di India menjadi perhatian banyak negara. Tingginya kasus positif baru di negara ini membuat kengerian karena bukan hanya adanya pasien baru tapi kasus kematian akibat Covid-19 juga meningkat.
Belum lagi adanya krisis oksigen serta tempat perawatan.
Tak heran, kerap ditemukan kasus memilukan penanganan pasien Covid-19 di negara ini.
Baca juga: Waduh, Temuan 10 Kasus Varian Baru B177 Ada yang Transmisi Lokal, Ada yang Dari Daerah di Jabar
Belum lama ini diinformasikan adanya temuan seorang anak dengan tega membuang ibunya yang positif Covid-19 di jalan.
Sang anak menelantarkan ibunya begitu saja.
Anak buang ibu sendiri ini menjadi viral ketika videonya saat sedang menelantarkan sang ibu beredar luas.
Pihak kepolisian sudah mengusut kasus ini dan melakukan tindak tegas terhadap pelaku yang merupakan anak kandungnya sendiri tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, sebuah momen memilukan menunjukkan seorang anak menelantarkan sang ibu begitu saja di India karena Covid-19.
Polisi di Kanpur, Uttar Pradesh, menjerat si pria karena sudah membuang ibunya yang positif trinfeksi virus corona.
Otoritas setempat bergerak setelah mendapati video viral, memperlihatkan perempuan tengah terbaring di jalanan.
Baca juga: Jangan Sampi Kendor Pakai Masker, Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 1.672.880
Warga lokal segera menyelamatkannya dan membawanya ke rumah sakit.
Namun, ibu itu meninggal saat mendapat perawatan.
Kabar memilukan ini terjadi di tengah perjuangan India melawan gelombang kedua Covid-19 yang jauh lebih menular dan mematikan.
Selama lima hari beruntun, musuh bebuyutan Pakistan itu terus mencatatkan rekor dalam kasus infeksi harian.
Dilaporkan Daily Mail, "Negeri Bollywood" melaporkan 352.991 kasus pada Senin (26/4/2021), dengan korban meninggal berada di angka 2.812.
Baca juga: Berita Populer Jabar: Lumpuh dan Buta Setelah Vaksinasi Covid-19, Guru Susan Mulai Kembali Melihat
Media setempat memberitakan, kematian terjadi setelah pasien tidak mendapatkan oksigen maupun ruang perawatan.
Oksigen menjadi barang yang paling dicari di India, yang tengah menghadapi serangan mutasi ganda virus corona.
Umumnya, harga per tabung adalah 6.000 rupee (Rp 1,1 juta).
Tetapi sejak pandemi, harganya meroket jadi 50.000 rupee (Rp 9,6 juta).
Diwartakan BBC, harga alat medis penunjang lainnya juga meningkat.
Seperti konsentrator oksigen yang harganya bisa mencapai 2.600 dollar AS (Rp 37,6 juta).
Karena begitu langkanya alat bantu pernapasan dan ruang perawatan, banyak pasien akhirnya meninggal.
Lainnya dilaporkan memilih bunuh diri dengan meloncat dari atap karena kurangnya perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jabar Sudah Landai, Jangan Kecolongan seperti di India
Dr Gautam Singh, yang bekerja di unit gawat darurat RS New Delhi, memohon agar oksigen dikirimkan karena tempatnya kehabisan.
"Pasien saya sekarat. Tolonglah kirim lebih banyak kepada kami," jelas Dr Singh di media sosialnya. Pada Senin, dia sebenarnya sudah mendapat 20 tabung. Namun, persediaan itu hanya cukup untuk sehari saja. "Saya merasa kesulitan karena pasien saya harus terus melewati tantangan jam demi jam," jelas Dr Singh.
Pakar menyatakan, saat puncak wabah pada Mei, India diprediksi akan melaporkan 500.000 kasus per hari.
Ahli juga memprediksi akan ada 5.000 korban meninggal setiap harinya, dengan rasio kematian meningkat menjadi 1,14.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kengerian Covid-19 di India: Seorang Ibu Dibuang Anaknya di Jalanan"