KRI Nanggala 402 Hilang

Firasat Keluarga Sebelum Kopda Eta Bertugas di KRI Nanggala, Motor Mogok & Mimpi Pulang Basah Kuyup

Sejumlah firasat dirasakan keluarga sebelum Kopda Eta Kharisme bertugas di KRI Nanggala-402.

Editor: taufik ismail
Tangkap layar instagram @smkangkasa1kalijati
Kopda Eta Kharisma jadi satu di antara korban tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali. 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kopda Eka Kharisma menjadi salah satu korban tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Istri Kopda Eta Kharisma, Eka Umbriah Hasanah mengatakan peristiwa yang terjadi pada saat sang suami hendak berangkat menuju markas di Surabaya.

Di hari kepergian suaminya tugas, motor tua yang biasa dikendarainya tiba-tiba saja mogok.

Baca juga: Chat Terakhir Istri Korban Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala

Baca juga: Sebelum Naik KRI Nanggala-402, Kopda Eta Kharisma Urus Motor Mogok di Subang, Istri: Mungkin Petanda

Namun kini, ia merasa bahwa di balik mogoknya motor sang suami, bisa saja merupakan sebuah pertanda.

"Waktu berangkat cuma pamit mau berlayar enggak ada firasat apa-apa. Cuma motor tuanya C70 bolak-balik rusak. Setelah dibetulin dan nyala terus dia berangkat," kata Eka melalui pesan singkat, Rabu (28/4/2021).

Setelah suaminya sampai di Surabaya, Eka mengaku masih komunikasi dengan sang suami.

Kemudian pada Selasa siang (21/4/2021), suami memberi kabar akan bertolak menuju perairan Banyuwangi.

Sehari kemudian ia mendengar kabar tak mengenakkan.

Eka pun mengecek grup Whatsapp yang beranggota istri-istri Prajurit Hiu Kencana di mana suaminya merupakan bagian dari satuan tersebut.

Kopda Eta Kharisma, salah satu korban tenggelamnya kapal selam Nanggala-402. Sang istri menceritakan firasat yang ia alami ketika suaminya berangkat bertugas.
Kopda Eta Kharisma, salah satu korban tenggelamnya kapal selam Nanggala-402. Sang istri menceritakan firasat yang ia alami ketika suaminya berangkat bertugas. (Istimewa)

Eka mulai cemas setelah mendapat kabar kapal selam KRI Nanggala-402 benar-benar dinyatakan hilang kontak.

"Saya benar-benar syok banget saat itu karena saya lihat di grup juga kabar itu," ujarnya.

Dua hari berselang, Eka bersama keluarga memutuskan berangkat ke Crisis Center Banyuwangi.

Dari semua keluarga yang datang, terlihat Bachtiar, ayah Kharisma. orang yang paling tegar.

Sang mertua hanya menenangkan anggota keluarganya jika ada yang menangisi Kharisma.

"Saya rasa ini memang sudah takdir Tuhan dan risiko kerja di kapal selam," kata dia.

Menurut Eka puluhan tahun silam, Bachtiar juga pernah bertugas di kapal selam.

Pada 19 April 2021 Kharisma mengirim pesan kepadan Bachtiar.

Pesan itu isinya Kharisma meminta doa restu orang tua agar sukses menjalankan misi latihan penembakan rudal.

"Enggak biasanya anak ini pamit, waktu itu hanya dibalas hati-hati semoga sukses," ujar Eka menceritakan penuturan metuanya.

Bachtiar sendiri, kata Eka, setelah menerima pesan dari anaknya tidak mendapat firasat apapun.

"Hanya saja, sebelum kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan black out atau hilang kontak ibu mertua saya bermimpi Kharisma pulang dalam keadaan basah kuyup, dan itu saya ceritakan ke bapak (Bachtiar)," ujarnya.

Baca juga: TNI AL Sudah Punya Cara Angkat KRI Nanggala-402, Kerja Sama dengan Badan Pemerintah Ini

Baca juga: Warga Galang Dana untuk Beli Pengganti KRI Nanggala 402, Ini Daftar Harga Kapal Selam

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved