Begini Sosok Komang Wira di Mata Keluarga, Brimob yang Gugur Ditembak KKB Itu Dikenal Sopan & Polos
Suasana duka melingkupi rumah keluarga besar Bharada I Komang Wira Natha di Banjar Basa, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.
TRIBUNJABAR.ID - Suasana duka melingkupi rumah keluarga besar Bharada I Komang Wira Natha di Banjar Basa, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.
Suasana rumah tak begitu ramai, Selasa (27/4/2021).
Nampak hanya beberapa saudara dan kerabat yang tampak duduk di glebeg rumah tersebut.
Bharada I Komang Wira Natha merupakan anggota Polri yang gugur dalam tugas.
Dilansir dari Tribunbali.com, mereka tampak sangat berduka meskipun Komang Wira ini merupakan pria kelahiran Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan.
Sebelum mendaftar rekrutmen Polri, Komang Wira sempat tinggal di Bali kurang lebih satu tahun.
Baca juga: Baku Tembak Terjadi di Kabupaten Puncak Papua, 1 Brimob Gugur, 5 Anggota KKB Tewas
Keluarga mengungkapkan, Komang Wira ini baru tiga bulan bertugas dalam operasi Nemangkawi 2021 di Papua.
Salah satu keluarganya (kakak lain ibu), I Wayan Wirta Yasa menuturkan, anggota brimob yang meninggal tertembak KKB di Papua tersebut lahir di Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten Oku Timur, Sumatera Selatan pada tahun 2000 silam.
Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, satu laki-laki dan dua perempuan dari pasangan I Made Biata dan Ni Wayan Jati.
Dulunya, kakeknya merupakan transmigran dari Bali ke Sumatera Selatan sekitar tahun 1970-an.
Sehingga, keluarga besar dari Komang Wira ini berada di dua wilayah diantaranya Darma Buana dan Tegal Besar, Sumatera Selatan.
"Informasi pertama saya peroleh dari adik sepupu di Sumatera tadi sore. Jadi dia (sepupu) yang kasi kabar bahwa ada musibah si Komang ini meninggal di Papua," kata Wayan Wirta saat dijumpai di rumahnnya, Selasa 27 April 2021.
Setelah itu, kata dia, pihaknya juga sudah mendapat kabar bahwa jenazah korban Komang Wira ini akan dikirim ke asalnya di Desa Tegal Besar.
Kemudian pelaksanaan upacaranya makingsan di geni akan dilakukan dua hari lagi atau Kamis 29 April 2021 di sana.
Baca juga: Video Detik-detik Anggota Brimob dan TNI Dikeroyok di Jakarta, 1 Tewas dan 1 Luka Berat
"Sesuai informasi, rencananya jenazah dikirim ke Tegal Besar, Sumatera Selatan. Untuk upacaranya yakni makingsan di geni akan dilaksanakan dua hari lagi dan prosesi ngabennya digelar 2 Mei 2021 mendatang," ucapnya.
Hanya saja, kata dia, keluarga di Bali masih belum memastikan akan terbang ke Sumatera Selatan mengingat kondisi saat ini.
Selain persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN), juga pelaksanann upacaranya dua hari lagi.
"Kami masih akan merembug dulu, belum bisa dipastikan akan berangkat atau tidak ke sana (Sumatera Selatan)," ungkapnya.
Disinggung mengenai sosok korban, Wayan Wirta Yasa menceritakan Komang Wira ini sempat ke Bali sebelum ikut rekrutmen Polri.
Selama di Bali ia memang menjalin keakraban yang sangat baik dengan keluarganya di Bali.
"Orangnya sangat polos, sopan, gak neko-neko (macam macam). Kalau saya bilang A ya A, artinya orangnya penurut.

Biarpun dia adik (lain ibu), dia adik yang paling saya sayangi," kenangnya.
Selama ini atau setelah ia menjadi polisi, memang tetap menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga di Bali.
Sesekali ia juga menghubungi keluarga di Bali sekadar menanyakan kabar sepupunya, adik, serta kakek-kakeknya juga.
Namun jika untuk liburan, ia memang lebih sering ke Sumatera Selatan karena saudaranya semua di sana.
"Sering kita telponan dengan komang (korban). Bahkan terakhir, Galungan kemarin dia nelpon ke Bali untuk tanyakan kabar juga," tuturnya.
"Ketika dengan kabar ini, kami sekeluarga jelas kaget. Apalagi adik-adiknya disini semua menangis mendengar kabar tersebut," tandasnya.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Anggota Brimob & Kopassus, Polisi: Oknum Akan Diperiksa di Kesatuan Masing-masing
Cerita Rekrutmen Polisi di Polda Bali
Wayan Wirta Yasa menceritakan, ketika lulus SMAN 1 Oku Timur pada 2018, Komang Wira Natha ini kemudian ke Bali untuk rencana mengikuti rekrutmen Polri.
Selama di Bali ia tinggal di Banjar Basa, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan. Sembari menunggu rekrutmen dilaksanakan, ia bahkan sempat bekerja di gudang minimarket wilayah Gianyar selama sekitar 6 bulan.
"Sambil menunggu waktu juga mungkin, komang bekerja di gudang indomaret yang di Gianyar itu," jelasnya.
Ketika rekrutmen akan dimulai, ia sudah mempersiapkam segala halnya mulai april 2019 lalu.
Setelah lengkap berkasnya, ia kemudian mendaftar lewat Sekolah Calon Bintara (Secaba) Umum mengingat domisili di Bali harus minimal 2 tahun.
Namun karena tak lolos administrasi, ia kemudian beralih ke Sekolah Calon Tamtama (Secata).
"Akhirnya di Secata yang lulus. Lulus Brimob akhir tahun 2019 lalu dan pelantikannya Desember 2019 di Watukosek, Jatim," tuturnya.
Kemudian, kata dia, setelah pelantikan, Komang Wira ini awalnya tugas di Mako Brimob Jakarta.
Baca juga: Kisah Briptu Krisno, Anggota Brimob Polda Jabar Lihat Anak Lahir di Video Call saat Tugas di Papua
Selang beberapa bulan, karena gawatmya di Papua akhirnya dikirim.
Namun, sebelum ke Papua sempat dikirim ke Kupang, NTT. Ia tak lama di sana sekitar 2 bulan.
"Ketika gentar kasusnya kerumunan di Jakarta, ia ditarik ke Jakarta lagi. Kemudian sekitar bulan Pebruari lalu atau baru tiga bulan yang lalu tugas di Papua," ujarnya.
Selama ini, akun medsosnya kerap aktif.
Korban juga sering bikin story aktivitasnya ketika tugas.
Namun, sekitar dua pekan lalu sudah mulai jarang buat story tersebut.
Mungkin di sana sudah mulai genting.
"Kami sangat kaget sekali ketika mendengar kabar ini. Dia adalah adik yang paling saya sayangi meskipun beda ibu.
Saya lebih nyaman dengan dia, sama anak tiang juga sangat dekat dengan dia meskipun hanya tinggal setahun di Bali," kenangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Tewas Ditembak di Papua, Begini Perjalanan Bharada Komang Wira, Direkrut Jadi Abdi Negara di Bali