Limbah Medis Ditemukan di TPSA Ciniru Kuningan, Pemulung Sering Rebutan

banyak barang bekas dibuang ke sini seperti bungkus plastik bekas infusan. Ada sarung tangan, masker dan  bungkus bekas obat. Jarum suntik juga ada

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Ahmad Ripai
Tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) Ciniru, Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (27/4/2021). Berdasarkan pantauan Tribun Jabar dan pengakuan pemulung, limbah medis ditemukan di lokasi ini. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN- Sejumlah limbah medis ditemukan di tumpukan sampah di TPSA Ciniru, Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar di TPSA Ciniru, Selasa (27/4/2021) siang, limbah medis tersebut itu antara lain masker, sarung tangan,  dan bekas kantong infus, 

Teramati di lokasi, limbah medis terlihat berserakkan dan bercampur dengan tumpukan sampah rumah tangga dan sampah lain.

Tampak sejumlah pemulung mencari barang bekas untuk dijual lagi, termasuk beberapa jenis limbah medis.

"Ya cari rongsokan saja. Lumayan ada banyak barang bekas dibuang ke sini seperti bungkus plastik bekas infusan begini.  Kemudian ada sarung tangan, masker dan  bungkus bekas obat. Jarum suntik juga ada," kata Saniah (60) satu di antara pemulung di TPSA Ciniru.

Saniah menyakini  imbah medis tersebut berasal dari beberapa rumah sakit di Kuningan. Menurutnya, dalam seminggu, tiga kali truk pengangkut limbah medis datang untuk membuang limbah kategori B3 ke TPSA Ciniru.

Baca juga: 17 Kantong Limbah Medis Dibuang di Pinggir Jalan di Bogor, Diduga Bekas Penanganan Covid-19

Baca juga: Gugus Tugas Covid-19 Minta Ditelusuri Pembuang Limbah Medis ke Tempat Sampah Umum

"Kalau buuang sampah dari rumah sakit seperti limbah medis, itu biasanya pagi-pagi pakai truk tertutup sama rumah sakit. Pembuangan sampah itu terjadi tiga kali dalam seminggu," ujarnya.

Meski tahu limbah medis berbahaya, ucapnya, pemulung di TPSA Ciniru terus mengumpulkan barang tersebut, bahkan sering berebutan.

"Kalau ada limbah medis datang pasti langsung habis diambilin, karena barang itu laku dijual dengan harga lumayan," ujar Saniah.

Berdasarkan pengalaman, ucapnya,  pernah ada rekannya yang tertusuk limbah jarum suntik di TPSA Ciniru sehingga mengalami luka cukup serius.

"Langsung bengkak kakinya. Dari kejadian itu, dari sejak dulu hingga sekarang kalau ada jarum suntik suka gak diambil," ujarnya.

Shala, petugas di TPSA Ciniru saat dimintai konfirmasi, mengaku limbah medis dilarang dibuang di TPSA seluas 5,5 hektare itu.

"Limbah medis harus diolah sendiri oleh rumah sakit melalui pihak ketiga. Kalau limbah B3 tidak diterima di sini (TPSA Ciniru). Saya juga suka kontrol langsung kok," kata Shala.

Ia mengaku tak tahu soal limbah medis yang dibuang ke TPSA Ciniru seperti pengakuang para pemulung. "Saya enggak tahu. Kalau ada limbah medis banyak, berarti ada yang buang langsung ke sini," ujarnya sambil geleng-geleng kepala.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved