Persib Bandung
Bobotoh Perusak Mobil Kakak Kiper Persib Bandung Diburu Polisi
Malam itu, segelintir oknum bobotoh meneror pengendara dan mencorat-coret mobil berpelat B yang kebetulan melintas di sejumlah ruas di kota Bandung.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Aksi anarkis segelintir oknum bobotoh pasca-kekalahan Persib atas Persija di final Piala Menpora, Minggu (25/4) malam terus menuai kecaman.
Malam itu, segelintir oknum bobotoh meneror pengendara dan mencorat-coret mobil berpelat B yang kebetulan melintas di sejumlah ruas di kota Bandung dengan cat semprot.
Kakak kiper Persib Bandung, Aqil Savik, yang malam itu tengah mengendarai mobil berpelat B ikut menjadi korban. Mobilnya ditendangi, digores dan dicorat-coret.
Ditemui di Hotel Crowne Plaza, Bandung, Senin (26/2), Aqil mengatakan apa yang menimpa kakaknya terjadi di daerah Dago atau tepatnya di sekitar Dipa Junction. Ketika itu, kata Aqil, kakak sedang menyetir sendiri. Tiba-tiba puluhan orang mengendarai kendaraan bermotor mendatangi kakaknya sambil memaki-maki dan berteriak-teriak, "Persija! Persija!"
Sambil terus memaki-maki, sebagian menendang dan memukuli mobil. Beruntung, kata Aqil, kakaknya selamat.
"Sekarang sudah baikan. Tapi masih trauma digrombolin, diteriakin, dimaki-maki," ujarnya.
Aqil mengatakan, peristiwa yang menimpa kakaknya itu terjadi saat ia dan pemain Persib lainnya baru saja sampai hotel setelah pertandingan melawan Persija.
Saat itulah , kata Akil, tiba-tiba ada pesan masuk dari kakaknya. Katanya mobil yang sedang dikendarainya dirusak oleh orang tak dikenal.
"Awalnya sedih karena harus kalah, siapa yang mau lihat tim rival angkat piala di depan mata? Pas lihat chat itu nambah emosi, campur aduk. Jadi, awal-awal saya kurang bisa kontrol emosi. Sangat menyayangkan apalagi sama orang enggak bertanggung jawab. Seharusnya sepak bola Indonesia bisa lebih dewasa," ujar Aqil.
Akibat perusakan itu, kata Aqil, beberapa bagian mobil yang dikendarai kakaknya lecet dan terdapat coretan di kaca depan dan kap.
"Diliat dari video ke Aqil, lempar-lempar, kaca dipilokin ditulisin, kepentok, mobil bagian belakang sempet nabrak karena kaget ngerem," ucapnya.
Aqil mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Dia berharap, kejadian ini merupakan yang terakhir. Jangan sampai, kata Aqil, Liga 1 gagal terlaksana karena hal seperti ini. "Kemarin itu laga uji coba untuk Liga 1," ujarnya.
Selain meneror warga yang kebetulan mengendarai mobil pelat B, Jumat malam itu, segelintir oknum bobotoh Persib juga sempat mendatangi Graha Persib, Jalan Sulanjana, dan meluapkan kekecewaannya.
Beruntung ada petugas kepolisian yang langsung membubarkan kerumunan. Para suporter itu datang berbondong-bondong menuju Graha Persib dari arah persimpangan Sulanjana-Dago menuju Balubur.
"Mereka datang pas pertandingan selesai, langsung dipukul mundur sama polisi, terus ada lagi dan dibubarkan lagi," ujar Dadan (46), petugas parkir di sekitar Sulanjana.
PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) belum bersedia memberikan berkomentar terkait aksi anarkis segelintir bobotoh di Graha Persib itu.
Ranah Polisi
Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil penyeledikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, termasuk perusakan yang dilakukan terhadap mobil milik kakak kiper Persib, Aqil Savik.
"Aparat kepolisian juga sudah melakuan langkah. Ini ranah kepolisian untuk melakukan itu," ujar Kuswara di Hotel Crowne Plaza, Senin (26/4).
Dia berharap, tindakan perusakan kepada mobil plat B, pelemparan flare ke dalam Graha Persib tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Syukuri apa yang sudah diraih oleh tim Persib Bandung saat ini. Ini penting karena i depan mata ini kan kita berharap ada kompetisi yang diharapkan berjalan, baik itu liga 1 dan liga 2. Tentunya di sini perlu kepatuhan semua lini," katanya.
Kesedihan dan kekecewaan juga diungkapkan Ketua Viking Persib Club (VPC), Herru Joko. "Kami mengutuk keras tindakan anarkis seperti itu. Semua pecinta Persib pasti kecewa dengan kekalahan Persib. Tetapi tidak perlu bertindak anarkis begitu. Ini harus ditindak tegas, sudah masuk kriminal," ujar Herru melalui sambungan telepon, Senin (26/4/2021).
Herru mengatakan, ia juga telah berkoordinasi dengan para pengurus Viking untuk mengetahui apakah ada anggotanya yang terlibat. "Kata pengurus, enggak ada temen-teman," ujarnya.
Harus Sabar
Aksi anarkis oknum bobotoh, Minggu malam, juga mendapat perhatian Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Rizhanul Ulum.
"Sebagai bobotoh sebagai pendukung, penggemar sebagai pencinta pasti ada kekecewaan tetapi kita kembalikan kepada keimanan kita, Insan punya keinginan dan harapan yang menentukan semuanya adalah Yang Mahakuasa," kata Uu di Kantor Tribun Jabar, kemarin.
Uu mengatakan, kekalahan pada pertandingan melawan Macan Kemayoran bukan akhir dari segalanya. "Kehidupan memang seperti itu. Naik-turun silih berganti. Hari ini Persib begini, insya Allah yang akan datang Persib akan juara seperti halnya Jabar juara," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Wali Kota Bandung, Oded M Danial. Walau kecewa dan sedih atas kekalahan Persib melawan Persija, kata Oded, bobotoh tak perlu marah.
"Bobotoh harus sabar karena permainan ada kalah ada menang, " ujar Oded di Balai Kota, kemarin. "Kalau menang jangan euforia (berlebihan). Kalau kalah jangan terlalu larut. Ke depan tidak boleh begitu," ujar Oded.(ferdyan adhy nugraha/mega nugraha/nazmi abdurahman/tiah sm)