Ridwan Kamil Bertemu dengan Menteri ESDM di Gedung Sate, Ini yang Dibahas

Ridwan Kamil mengatakan, saat ini jumlah ladang migas marginal di Indonesia lebih dari 100 ribu titik.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil (kiri) dan Menteri ESDM Arifin Tasrif memberikan keterangan seusai pertemuan di Gedung Sate, Jumat (23/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil mengatakan, asosiasinya bersama pemerintah daerah berupaya memanfaatkan sumur-sumur migas marginal yang tidak digunakan untuk produksi migas daerah.

Aspirasi itu disampaikan kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (23/4/2021).

"Ada banyak hal terkait dinamika yang disampaikan. Pertama, partisipasi interest dana yang ingin didapat dari kontraktor migas pada daerah-daerah. Kemudian juga Pak Menteri mendukung jika ada sumur-sumur marginal yang sudah tidak digunakan bisa dimanfaatkan oleh BUMD untuk mengurangi potensi ilegal yang dilakukan banyak kasus," kata Ridwan Kamil, yang juga Gubernur Jawa Barat.

Baca juga: Tim Pencari KRI Nanggala-402 Berkejaran dengan Waktu, Punya Masa 12 Jam Lagi, Ini Janji Panglima TNI

Baca juga: Sedang Hamil, Istri Kru KRI Nanggala Berharap Kabar Suami, Serda Pandu Baru Dua Bulan Nikah

Ridwan Kamil mengatakan, saat ini jumlah ladang migas marginal di Indonesia lebih dari 100 ribu titik.

BUMD di Jabar, contohnya, telah siap untuk memanfaatkan sumur-sumur migas marginal tersebut.

"Kami sudah siap. Hanya nanti Pak Menteri akan mengatur regulasinya. Sudah ada yang dilakukan sehingga kami menunggu waktu saja, Jabar paling siap," ujarnya.

Menteri ESDM, kata Kang Emil, telah memberikan arahan dan dukungan terhadap energi terbarukan nonminyak dengan terus memproses berbagai regulasi yang ada di kementerian, salah satunya memotivasi danau-danau dan waduk-waduk yang airnya untuk PLTA tetapi permukaannya bisa dimanfaatkan untuk solar sel.

"Jadi target keseimbangan ke arah energi terbarukan, karena Indonesia sudah komitmen di Paris Agreement, untuk mengurangi karbon dari fossil fuel. Itu juga akan dilakukan," katanya.

Menteri ESDM RI Tasrif Arifin mengatakan jumlah sumur migas marginal mungkin sudah tak sebanyak dulu.

Sebab, sebagian sumur yang dieksploitasi oleh masyarakat secara ilegal telah dikembalikan kepada pemerintah.

Namun, katanya, ada sejumlah sumur migas marginal yang digarap kembali oleh masyarakat secara ilegal, yang dampaknya bisa merusak lingkungan.

Oleh karena itu, sumur marginal ini harus bisa diberdayakan dan dikelola oleh operator semisal Pertamina.

"Bisa kita sampaikan kaidah penambangan yang baik dan juga bisa memberikan manfaat ekonomi terhadap daerah, jadi ini akan bisa dilakukan secara lebih formal," tuturnya.

Praktik pemanfaatan sumur marginal ini, katanya, telah dilakukan sebelumnya di Jambi dan beberapa daerah lainnya, tapi belum masif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved