Persib Bandung
Jelang Persib Bandung vs Persija Jakarta, Nick Kuipers Yakin Bisa Membalikkan Keadaan
Persib Bandung masih memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan dari Persija Jakarta, dalam pertandingan final Piala Menpora 2021.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Hal pertama yang menurutnya harus segera diperbaiki adalah lini belakang.
"Jadi persib di pertandingan kedua itu harus berbenah di belakang. Terutama kinerja Victor Igbonefo sama Nick Kuipers. Saya lihat dalam penjagaan masih ada kelemahan," ujar Boy saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Jumat (23/4/2021).
Boy menambahkan, dua gol ke gawang Persib pada pertandingan semalam semakin mempertegas kelemahan lini pertahanan dalam mengantisipasi umpang silang.
Gol yang dicetak oleh Braif Fatari (1') dan Taufik Hidayat (7') berawal dari umpan silang yang gagal diantisipasi barisan pertahanan Persib.
"Sebetulnya ini kan permasalahan partai-partai sebelumnya selalu mengalami kesulitan menghadapi pemain-pemain yang punya kecepatan dan bola-bola dari crossing," katanya.
Di partai semifinal, Persib kebobolan melalui skema umpan silang.

Artinya, kata Boy, Persija mampu mengeksploitasi kelemahan Persib.
Di leg kedua nanti, dia berharap pelatih Persib, Robert Alberts, bisa memperbaiki kelemahan tersebut.
"Kita berharap ada perbaikan di pertandingan selanjutnya," katanya.
Salah satu legenda hidup Persib Bandung, Atep, menilai Persib terlalu cepat membuat kesalahan di awal pertandingan final Piala Menpora leg pertama di Stadion Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta, Kamis, 22 April 2021.
Akibat kesalahan itu, Persib harus menerima kenyataan kalah 0-2 dari Persija Jakarta melalui gol cepat pemain muda Braif Fatari detik ke-37 dan Taufik Hidayat pada menit ketujuh.
"Di pertandingan tadi (kemarin, Red) Persib kesalahannya terlalu mudah kebobolan dengan gol cepat mereka sehingga membuat mental pemain kita menjadi down," ujar Atep saat dihubungi kemarin.
Selain itu, kata Atep, lini tengah Persib yang diisi Abdul Aziz dan Farshad Noor gagal menjadi penyeimbang sehingga selalu kalah saat terjadi perebutan bola di lini tengah.
"Di babak pertama kita tidak melihat kolaborasi Abdul Aziz dengan Farshad Noor."
"Aziz hampir tidak tampak pegang bola dan Noor banyak melakukan lari-lari yang tidak efektif sehingga tenaganya habis."
"Jadi terasa bolong, mudah sekali ditembus oleh penyerang lawan," katanya.