Pelajar di Jabar Ditargetkan Berbagi 50 Ribu Hidangan selama Ramadan Lewat Program Rantang Siswa

Kepala Disdik Jabar mengatakan, program ini, lewat setiap siswa akan memberikan satu porsi makanan untuk tetangga atau warga yang membutuhkan.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Suasana Ramadan di tengah pandemi menjadi momen bagi para peserta didik di Jawa Barat, dari mulai tingkat SMA, SMK dan SLB, untuk dapat saling berbagi dengan sesama.

Hal tersebut tertuang dalam program Rantang Siswa, yang diinisiasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar).

Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, mengatakan, melalui program ini, setiap siswa maupun siswi akan memberikan satu porsi makanan untuk tetangga atau warga yang membutuhkan.

"Makanan itu bisa buatan rumah atau masakan yang mereka buat sendiri untuk disampaikan kepada tetangga, kolega, teman, anak yatim lansia, dan sebagainya. Lalu mereka foto dan kirim ke #rantangsiswa di instagram," ujarnya melalui ponsel, Minggu (18/4/2021).

Dedi mengatakan ditargetkan terdapat 50 ribu rantang atau hidangan makanan yang dapat dibagikan hingga akhir pekan depan. Namun dia optimistis dapat melebihi angka tersebut karena bisa saja dari satu sekolah terdapat 100 siswa yang turut serta.

"Sekarang yang sudah konfirmasi di SMA ada 25.500, SMK 14.400 dan SLB 2.100, jadi baru 42.500. Target yang ditetapkan oleh panitia 50 ribu. Tapi pada 24 April saya punya keyakinan itu bisa mencapai 80 ribu. Itu tersebar di 27 kabupaten/kota," katanya.

Baca juga: Resep Membuat Es Campur, Cocok Buat Sajian Buka Puasa Ramadan 1442 H, Lezat dan Jadi Pelepas Dahaga

Dedi mengatakan program Rantang Siswa ini merupakan kepanjangan dari Program Milenial Smart Tren Ramadan Virtual yang diluncurkan, Jumat (16/4/2021).

Gagasan yang melibatkan Kementerian Agama dan Ikatan Remaja Masjid ini diharapkan bisa menumbuhkan budi pekerti untuk membentuk pribadi siswa.

"Menjadi mutakin harus memiliki 3T, yakni taklim atau pembelajar, tadib atau pembiasaan, dan takzim atau santun," ucapnya.

Selain Rantang Siswa, Dedi menambahkan, dalam Program Milenial Smart Tren Ramadan juga terdapat sejumlah kegiatan yang dapat diikuti oleh siswa maupun siswi.

Program yang dilaksanakan mulai 16 April hingga 11 Mei 2021 ini akan diisi berbagai kegiatan, mulai dari Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi), Kajian Islam di Sekolah (KIDS), menulis mushaf Al-Quran hingga Buka Bersama On The Screen (BUBOS).

"Untuk penulisan mushaf di tanggal 17 Ramadan, ada 165 sekolah yang terlibat dan ada 9.965 siswa akan menulis mushaf," katanya.

Baca juga: Ditinggal Salat Tarawih, Rumah Warga di Cikembar Sukabumi Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting

Selain untuk siswa, rangkaian kegiatan ini juga diperuntukkan bagi guru melalui program Sapa Bataru. Nantinya, seluruh guru di perumahan Bataru akan mengadakan buka bersama di halaman rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Dedi mengatakan sejumlah kegiatan dalam program Milenial Smart Tren Ramadan dikemas agar pelaku pendidikan dapat membiasakan diri dalam menyikapi adaptasi kebiasaan baru. Terlebih untuk para anak didik, yang selama satu tahun menjalani pandemi Covid-19.

"Terlebih, nanti mulai Juli kita akan mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Karena itu ini menjadi salah satu persiapan kami di Jawa Barat," katanya.

Baca juga: Abah Sarji Kini Bisa Nonton Laga Persib Bandung, Setelah Diberi Televisi oleh Dedi Mulyadi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved