Sebelumnya Selalu Lawan Petugas, Butuh Waktu Lama Agar Napi Terorisme Mau Kembali ke Pelukan Negara
Sikap apatis ditunjukkan para narapidana terorisme yang mendekam di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sikap apatis ditunjukkan para narapidana terorisme yang mendekam di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor.
Namun, kini, beberapa di antaranya telah mau mengucap janji setia kepada NKRI.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Damari, menceritakan proses deradikalisasi para narapidana teroris itu.
Damari menyebutkan, sebelum menjalani proses deradikalisasi, para napi teroris menunjukkan sikap apatis terhadap negara, dan selalu melawan kepada petugas.
"Jangankan untuk ucap ikrar, mereka untuk hormat bendera saja tidak mau, yang istilah kami aliran merah, radikal dan masih betul-betul militan. Tentu luar biasa sekali. Mereka melawan dengan kita, melawan dan selalu protes," papar Damari sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (15/4/2021).
Damari mengungkapkan sedikitnya membutuhkan waktu setengah tahun untuk membuat narapidana tindak pidana terorisme mau mengucapkan ikrar setia pada NKRI.
Menurut dia, proses panjang deradikalisasi terhadap napi teroris itu dibantu juga oleh Densus 88, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intilejen Negara (BIN), hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM) khusus di bidang deradikalisasi.
Baca juga: Ini 7 Amalan di Bulan Ramadan yang Dapat Dikerjakan Muslim, Pahalanya Jadi Bekal di Akhirat
Baca juga: Ramalan Zodiak Jumat 16 April 2021, Pisces: Keluarga adalah Fondasi Kesuksesan Anda
Baca juga: Ahok Menjadi Menteri Investasi Mulai Hari Ini? Berikut Daftar Menteri yang Layak Diganti
"Prosesnya lama, paling cepat itu enam bulan, sampai satu tahun kami melakukan pembinaan-pembinaan," ucapnya seusai pembacaan ikrar setia terhadap NKRI oleh 34 napi teroris, Kamis (15/4/2021).
Sebanyak 34 narapidana teroris telah berikrar setia pada NKRI di hadapan Alquran, kemudian mencium bendera merah putih dan menandatangani surat kesepakatan.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Sudjonggo, menyebutkan 34 narapidana tindak pidana terorisme mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, ikrar yang diucapkan di hadapan Alquran itu akan menjadi pintu masuk para narapidana terorisme untuk kembali diterima oleh masyarakat, meski tidak mengurangi masa hukuman di lapas.
Sudjonggo menyebutkan, 22 narapidana terorisme lainnya di lapas tersebut belum mengucapkan ikrar setia pada NKRI karena masih dalam tahap proses deradikalisasi.
Baca juga: Pagi Tadi Gempa Terjadi di Gunungkidul Yogyakarta, Pusatnya di Darat, Berikut Unggahan BMKG
Baca juga: Manchester United Sudah Tak Sabar Hadapi AS Roma di Semifinal Lige Europa, Puji Pemain Ini
"Hari ini kita telah sama-sama melihat di lapas narkotika Gunung Sindur, dari 56 jumlah warga binaan terorisme, 34 menyatakan ikrar setia pada NKRI," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalapas Gunung Sindur: Napi Teroris Awalnya Hormat Bendera Saja Tidak Mau ", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/04/15/21442331/kalapas-gunung-sindur-napi-teroris-awalnya-hormat-bendera-saja-tidak-mau.