Demi Mengajar di Pelosok, Guru Honorer Andik Santoso 9 Kali Ganti Motor, Pulang Bawa Kayu Bakar
Dari rumahnya ke SDN Jipurapah 2 di pelosok Jombang, Andik Santoso harus melewati jalan berlumpur dan menyeberangi tiga sungai tanpa jembatan
"Gaji guru sebulan tidak cukup buat beli bensin,sehingga kalau pulang (Andik) sambil bawa kayu bakar untuk dijual," ujar Purnomo.
Purnomo juga menambahkan, ketika berangkat untuk mengajar, Andik Santoso lebih memilih untuk tidak menggunakan seragam.
Seragamnya akan digunakan ketika dirinya sampai di SDN Jipurapah.
Baca juga: Tiga warga Cilacap dibekuk di Bendungan Manganti Ciamis, Diduga akan Melakukan Ini
Baca juga: Hasil Liga Champions, PSG Tuntaskan Dendam, Singkirkan Bayern Muenchen, Lolos ke Semifinal
Hal ini dilakukan karena Andik tak ingin jika baju mengajarnya basah dan kotor sebelum sampai di SDN Jipurapah.
"Berangkat ngajar tidak pernah pakai baju guru karena selalu kotor dan basah," ujar Purnomo.
Hati Purnomo tergerak untuk membantu Andik demi dapat memberikan ilmu kepada anak-anak di pelosok Jombang itu.
"Besok kita serahkan sepeda modif trail ini lengkap dengan surat-suratnya."
Purnomo memberikan motor trail tak lain untuk mempermudah Andik menjangkau lokasi mengajarnya.
"Karena memang perlu sepeda (motor) trail untuk berangkat ngajar, (dari) sekolah yang jaraknya 13 km ditempuh dalam waktu 1 jam lebih (itu)," katanya Purnomo. (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul CERITA Guru Honorer 9 Kali Ganti Motor Demi Mengajar di Pelosok Jombang, Kini Dihadiahi Motor Trail