Ramadan 1442 H

Hikmah Ramadan oleh Ustaz Ahmad Wijayanto: Membangun Romantisme Dalam Keluarga

Sebagaimana yang tertuang di dalam hadis tersebut, harta dan karier sehebat apapun, tidak ada artinya jika keluarga kita berantakan

Tribunjambi/Darwin
Peringati Isra Miraj di Masjid Agung Al-Istiqomah, Pemkab Tanjabbar Hadirkan Ustaz Ahmad Wijiyanto 

Ustaz Dr. H. Ahmad Wijayanto, MA

TRIBUNJABAR.ID- RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku."

Penggalan hadis di atas merupakan sabda Rasul yang dirawikan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ini hadis shahih yang menjelaskan bagaimana membangun romantisme di dalam keluarga.

Sebagaimana yang tertuang di dalam hadis tersebut, harta dan karier sehebat apapun, tidak ada artinya jika keluarga kita berantakan, karena kembalinya kita adalah kepada keluarga.

Kebaikan kita kepada keluarga menjadi hal baik di mata Allah untuk itu bagaimana romantisme kita dalam berkeluarga bisa dibangun.

Sabda Rasulullah dalam suatu hadis yang sahih, romantis keluarga bisa dilakukan dengan apa pun yang ada dan secara sederhana. Rasulullah membangun romantisme secara sederhana.

Misalnya dengan selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang mesra, seperti, 'ya habiba atau ya humairah.

Baca juga: Berikut Jadwal Buka Puasa Kota Bogor 1 Ramadan, Hari Ini 13 April 2021, Lengkap Jadwal Salat

Baca juga: Niat dan Tata Cara Salat Duha di Bulan Ramadan, Lengkap dengan Bacaan Doanya

Meski kejujuran dalam keluarga sangat penting, jangan juga suami atau istri memanggil dengan panggilan yang menyakitkan, Misalnya sang suami hitam, jangan lah memanggilnya dengan sebutan black.

Suami-istri ketika nikah itu dibangun dan dipasangkan, sebagaimana sepatu, dingin dan panas juga pasangan, terang-gelap juga pasangan. Betina-jantan itu pasangan.

Dari mulai minum, Rasulullah hanya minum separuh, separuhnya untuk sang istri, dan sang istri meminum dari bekas bibir Rasulullah. Ketika makan buah, Rasulullah mengigit sedikit buahnya dan dibaginya kepada sang istri.

Menjaga perasaan istri juga perlu. Contohnya seperti ketika Rasulullah menghabiskan minuman yang biasanya beliau minum berdua dengan sang istri.

Ketika itu sang istri bertanya kenapa dihabiskan? Rasul menjawab, 'karena aku terlalu haus'. Lalu sang istri membuatkan minuman yang baru.

Sesampainya di dapur, istri Rasulullah menangis sejadinya karena yang dia masukkan kedalam minuman itu adalah larutan garam. Maka dihabiskannya minuman itu.

Baca juga: Waktu Salat Duha Tiba, Berikut Bacaan Niat dan Tata Cara Mengerjakan Salat Duha Anjuran Rasulullah

Baca juga: Jadwal Berbuka Puasa untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya, Juga Niat Puasa dan Berbuka

Itu jadi salah satu bentuk contoh, menjaga perasaan istri merupakan hal yang sangat luar biasa, agar tidak tersakiti dan tidak terjadi hard feeling.

Keputusan yang diambil pun harus berdasarka kedua belah pihak. Beli rumah persetujuan suami istri, beli mobil persetujuan suami istri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved