Ramadan 1442 H

Dua Kali Puasa Ramadan Masih Pandemi, INI Panduan Baru Ramadan, Bisa Shalat Tarawih tapi Dibatasi

Berikut ini panduan baru ibadah Ramadan 1442 H yang diterbitkan Kementerian Agama ( Kemenag). Dua tahun ini, suasana ibadah puasa Ramadan masih diland

Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil perdana Tarawih Keliling di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Minggu (5/5/19). Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Iwa Karniwa dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini panduan baru ibadah Ramadan 1442 H yang diterbitkan Kementerian Agama ( Kemenag).

Dua tahun ini, suasana ibadah puasa Ramadan masih dilanda pandemi Covid-19.

Lalu, bagaimana panduan ibadah selama bulan puasa di tengah pandemi Covid-19 ini?

Bolehkah umat Islam beribadah berjemaah di Masjid?

Baca juga: 5 Hari Lagi Menuju Ramadan, Inilah Kata-kata Mutiara Marhaban Ya Ramadan, Update di Media Sosial

Baca juga: Berikut Doa-doa yang Baik Dipanjatkan untuk Menyambut Bulan Puasa Ramadan, Lengkap dengan Artinya

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mengeluarkan Surat Edaran No 03 tahun 2021 terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M.

Edaran ini ditujukan kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Kepala Kankemenag Kab/Kota, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Indonesia, serta para Pengurus dan Pengelola Masjid dan Mushala.

Dalam edarannya, umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syar'i lainnya yang dapat dibenarkan, wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama.

"Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti," ujar Yaqut dalam surat edarannya, Senin (5/4/2021).

Pembatasan Jemaah Salat Tarawih, Terapkan Protokol Kesehatan

Kegiatan buka puasa bersama harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.

Terdapat sejumlah ketentuan untuk pengurus masjid dan musala dalam menyelenggarakan kegiatan ibadah.

Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf dibatasi jumlah kehadirannya paling banyak 50 persen dari kapasitas masjid dan musala.

PELAKSANAAN salat Tarawih di Pondok Pesantren Al-Quraniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Kamis (23/4/2020).
PELAKSANAAN salat Tarawih di Pondok Pesantren Al-Quraniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Kamis (23/4/2020). (ISTIMEWA)

"Menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah dan mukena masing-masing," tutur Yaqut.

Pengajian, ceramah, taushiyah, kultum Ramadan dan kuliah subuh, paling lama dengan durasi waktu 15 menit.

Peringatan Nuzulul Quran di masjid atau musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved