Gempa

Robot Milik NASA Melaporkan Gempa di Planet Mars, Terjadi 500 Guncangan dalam Dua Tahun Terakhir

Robot InSight, sebuah wahana luar angkasa milik badan antariksa nasional Amerika Serikat (NASA), merasakan guncangan gempa kuat di Planet Mars.

Editor: Hermawan Aksan
Jogja.tribunnews.com
Gambar ilustrasi robot InSight milik NASA. Robot InSight dikabarkan merasakan guncangan gempa kuat di Planet Mars. 

Tetapi pada saat itu, untuk memastikan penyebabnya, tidak mungkin mengesampingkan angin atau cuaca di planet ini.

Sebaliknya, InSight kini telah menemukan bukti kuat lebih dari 500 peristiwa seismik hanya dalam dua tahun terakhir.

Sebagian besar Marsquakes atau gempa Mars yang terdeteksi SEIS pada robot InSight NASA berukuran kecil, tetapi yang berasal dari Carberus Fossae termasuk aktivitas gempa yang paling jelas dan cukup kuat.

Ahli geologi dapat memprediksi bahwa robot InSight NASA mungkin mendengar gempa dari wilayah Cerberus Fossae enam tahun sebelum pesawat ruang angkasa itu mendarat di Mars.

Saat kembali pada tahun 2012, tim peneliti menggunakan citra yang diambil oleh kamera HiRISE Mars Reconnaissance Orbiter untuk memeriksa daerah tersebut.

Peneliti NASA ini akhirnya menemukan bukti tanah longsor baru-baru ini, serta batu-batu besar yang telah berguling menuruni lereng curam di beberapa jurang di Planet Merah.

Longsoran batuan ini tampak konsisten dengan dampak gempa yang terjadi di Bumi.

Ini menunjukkan bahwa gempa di Mars mungkin baru saja terjadi dan deteksi baru InSight memvalidasi teori itu.

Misi InSight mendapat perpanjangan dua tahun pada bulan Januari, dan pada saat itu tim berharap dapat membuat catatan rinci tentang aktivitas seismik Mars.

Untuk memastikan data dengan kualitas setinggi mungkin, mereka telah mulai menggunakan lengan robot pendarat untuk mengubur kabel instrumen SEIS.

Upaya ini dilakukan diyakini dapat mengurangi kebisingan angin, getaran, dan fluktuasi suhu, yang semuanya dapat mengganggu seismometer dan menyamarkan kemungkinan deteksi gempa marsquake di planet Mars.

Tantangan lain yang dihadapi robot InSight, yakni panel surya yang tertutup debu, yang berarti beberapa instrumen pendarat, seperti stasiun cuacanya, harus dimatikan sementara.

Wahana luar angkasa NASA, Insight masih memiliki cukup energi untuk membuat SEIS tetap berjalan selama satu atau dua bulan lagi, setelah itu ia juga harus masuk ke mode hibernasi.

Sementara itu, para peneliti sangat antusias dengan deteksi yang datang dari Cerberus Fossae, dan berharap gempa yang lebih kuat belum datang.

Jika robot InSight NASA mendengar atau mendeteksi gempa di planet Mars yang lebih kuat, maka getarannya mungkin cukup dalam untuk berinteraksi dengan mantel planet dan intinya. (*)

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved