Breaking News

Siapa Abah Popon Jagoan Kosen yang Diminta Ilmu Kebal oleh Terduga Teroris? Ini Kata Camat Cibadak

Ini jawaban Camat Cibadak saat ditanya siapa Abah Popon yang namanya disebut-sebut terduga teroris karena memiliki ilmu kebal.

Editor: taufik ismail
Penggeledahan rumah terduga teroris di Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kawasan Cibadak, Sukabumi, disebut-sebut oleh sejumlah terduga teroris yang ditangkap polisi.

Mereka mengatakan meminta ilmu kebal kepada Abah Popon di Sukabumi.

Siapa sosok Abah Popon ini belum terungkap.

Baca juga: Terduga Teroris Cari Ilmu Kebal ke Abah Popon di Sukabumi, Apa Kata Camat Cibadak?

Baca juga: Misteri Sosok Abah Popon, Jago Kanuragan Asal Sukabumi, Didatangi Terduga Teroris, Minta Ilmu Kebal

Namun kesaksian para terduga teroris ini menjadi ramai diperbincangkan.

Sosok Abah Popon diyakini sebagai jagoan kosen atau orang yang punya ilmu kebal.

Karenanya mereka mendatangi Abah Popon untuk belajar dan meminta ilmu kebal sebagai bekal menjalankan aksi teror.

Ditanya soal sosok Abah Popon, Camat Cibadak Lesto Rosadi memberikan komentar.

Ia mengaku tak mengetahuinya.

Juga di mana terduga teroris itu belajar ilmu kanuragan yang katanya dari Abah Popon.

"Alhamdulillah saya enggak tahu ada tempat belajar ilmu kanuragan atau ilmu kebal, tidak mengetahui. Saya juga enggak tahu hal tersebut, bahkan saya juga baca di online maupun surat kabar harian bahwa ada pertemuan di Sukabumi itu di mana, saya kurang tahu pertemuan teroris itu di mana," ujarnya via telepon, Senin (5/4/2021).

"Terkait kanuragan atau nama orang Zulaimi ini saya enggak hapal, karena bukan kewenangan," ujarnya.

Diketahui, pada Senin (29/3/2021) Densus 88 menggeledah sebuah rumah diduga teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.

Saat Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Sukabumi, Warga Ketakutan dan Memilih Sembunyi 2
Saat Penggeledahan Rumah Terduga Teroris di Sukabumi, Warga Ketakutan dan Memilih Sembunyi 2 (tribun jabar)

Penggeledahan dilakukan setelah polisi menangkap BS.

Dalam video yang beredar, BS mengaku membuat black powder dari Zulaimi Agus di Sukabumi (tidak disebut alamat lengkap). 

Belakangan, nama dan sosok Abah Popon memang menjadi sorotan.

Ini setelah sejumlah orang terduga teroris ditangkap polisi di sejumlah daerah.

Pascapenangkapan beredar video pengakuan terduga teroris yang ditangkap.

Mereka mengakui mendatangi seorang pria yang disebut Abah Popon.

Abah Popon ini berdomisili di Sukabumi.

Bukan tanpa maksud mereka menemui Abah Popon.

Mereka belajar ilmu kebal dari Abah Popon.

Indonesia dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021.

Setelah itu, polisi langsung bergerak menangkap para terduga teroris di sejumlah wilayah.

Pada Senin (29/3/2021) polisi menangkap enam terduga teroris di Jakarta dan sekitarnya.

Mereka yang ditangkap yakni Husein Hasny, Ahmad Junaedi, Bambang Setiono, Wiloso Jati, Zulaimi Agus, dan Nabil.

 Mereka saat ini sudah diperiksa Densus 88 Satwil Jakarta bersama Polda Metro Jaya.

Dari penangkapan itu polisi juga mengamankan 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak siap racik.

Tidak lama setelah penangkapan itu, para terduga teroris yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka itu memberikan pengakuan melalui video pendek.

Dalam video yang beredar di kalangan awak media itu, para terduga teroris itu mengaku sempat belajar ilmu kebal di Sukabumi, Jawa Barat, sebelum melancarkan aksinya.

Mereka pergi ke Sukabumi untuk dapat keahlian kekebalan tubuh dari seseorang yang dipanggil Abah Popon.

”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus.

”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.

Zulaimi Agus mengatakan, tidak hanya ia yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain yakni Husein Hasny, Malik, Bambang, Jerry dan Wiloso Jati juga diisi ilmu kebal.

"Habib (Husein) pernah perintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi sebagai pembekalan persiapan aksi," ucap Wiloso.

Sementara Bambang Setiono mengatakan, sebelum pengisian ilmu kebal di Sukabumi, mereka sempat bertemu sebanyak tiga kali di Cibadak.

Dalam pertemuan itu turut dibahas rencana penyerangan di SPBU hingga menyasar pengusaha keturunan Tionghoa.

”Merencanakan aksi penyerangan ke SPBU dengan menggunakan bom molotov. Merencanakan aksi melempar bom ke tokoh China dan pengusaha China. Merencanakan aksi menyerang dengan ketapel dengan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo," kata Bambang.

Bambang adalah terduga teroris yang ditangkap di daerah Mangga Dua, Jakarta Utara pada Senin (29/3). Ia tak menyebut di mana lokasi SPBU yang akan ia serang.

Hanya saja, ia mengatakan berencana menyerang SPBU untuk menutut bebas mantan pemimpin Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq Shihab.

Selain berencana menyerang SPBU, menyerang tokoh dan pengusaha keturunan Tionghoa menggunakan molotov, Bambang juga pernah merencanakan aksi teror kepada personel kepolisian, yang dengan menyiram air keras kepada pesonel kepolisian yang bertugas.

"Saya ikut mengetahui rencana perencanaan pelemparan air keras kepada petugas kepolisian," kata Bambang dalam video pengakuan yang tersebar di awak media.

Tak hanya itu, dia juga merencanakan melakukan pelemparan bom molotov kepada personel kepolisian.

Dia juga turut terlibat dalam penunjukkan eksekutor yang bakal bertugas melemparkan bom molotov.

"Mengetahui penunjukan sebagai tim eksekutor untuk penyerangan bom lempar kepada anggota kepolisian bersama Jeri, Ahmad Junaidi, Malik, Jati, Noval, Ipul, dan laskar FPI," ucap dia.

Selain itu Bambang juga merencanakan untuk memberikan serbuk bahan peledak ke sejumlah daerah.

"Merencanakan pemberian serbuk HCL03 terhadap setiap DPC dan DPW wilayah Bandung melalui Habib Mukri dan wilayah Brebes melalui Habib Hasan," ucap dia.

Simpatisan FPI

Bambang mengakui dirinya adalah simpatisan FPI, organisasi pimpinan Muhammad Rizieq Shihab yang sudah dibubarkan pemerintah pada akhir 2020 lalu.

"Saya menjadi simpastisan sejak awal Desember 2020 dan tergabung dalam grup Majelis Raitb dan Yasin," ucap dia.

Bambang memastikan pengakuannya dalam video tersebut dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.

"Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun," jelasnya.

Sama seperti Bambang, para terduga teroris lain juga mengaku sebagai simpatisan FPI.

"Saya Ahmad Junaidi, anggota simpatisan FPI. Sejak Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia saya tergabung dalam jemaah pengajian Yasin Rawatib di bawah pimpinan Husein Hasny," kata dia.

Ahmad menyebut alasannya berniat melakukan aksi teror berawal dari diskusi setelah kajian rutin malam Jumat yang dilakukan oleh Husein Hasny.

Dalam diskusi itu, mereka membahas kondisi negara. Ia menilai China sudah menguasai Indonesia sehingga ia ingin menyerang para pengusaha keturunan Tionghoa.

”Kajian tiap malam Jumat bergilir ke tiap rumah anggota jemaah pengajian, setelah kajian kami banyak membahas keadaan negara yamg sudah dikuasai China,” ungkap Ahmad Junaidi.

"Tenaga kerja, kekayaan alam serta kekuatan-kekuatannya, industri sudah dikuasai China, akhirnya teman saya Bambang dan [Zulaimi] Agus memberi semangat mengajak melakukan peledakan di industri China yang ada di Indonesia," tambah dia.

Adapun Husein Hasny yang menjadi promotor aksi sudah bergabung dengan FPI sejak 2010.

Dia bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Jihad FPI Jakarta Timur sebelum akhirnya lengser karena konflik dengan pimpinan FPI DKI.

Setelah FPI bubar, Husein memimpin majelis dan menggelar pengajian seminggu sekali.

Pengajian inilah yang akhirnya menjadi wadah bagi mereka untuk merencanakan aksi peledakan bom.

"Perencanaan sasaran toko usaha orang China (Industri China) dan mobil patroli polisi," kata Husein Hasny yang ditangkap di showrom mobilnya di kawasan Condet, Jakarta Timur.

Sementara Wiloso Jati mengaku ikut dalam sejumlah pertemuan, termasuk pembahasan cara membuat bom dengan Husein.

Dari video yang beredar di kalangan awak media itu, Jati juga mengaku sebagai anggota laskar FPI.

"Saya Wiloso Jati, saya anggota FPI jabatan terkahir sebagai laskar di DPC Jagakarsa tahun 2019. Saya bergabung dengan kelompok Abu Husein pascapenangkapan Habib Rizieq Shihab dan pembubaran FPI," kata Wiloso Jati dalam video tersebut.

Lalu Zulaimi Agus mengaku bergabung dengan FPI Kabupaten Bekasi pada 2019. Ia menjabat sebagai Wakabid Jihad Bekasi.

"Saya gabung yasin waratib diajak Bambang alias Abi dikenalkan Habib Husein diajarkan buat TATP itu kepada Habib Husein, Jeri, Malik Nofal, di rumah Habib Husein di garasi," kata Zulaimi.

Satu nama lagi yang ditangkap polisi terkait kelompok ini adalah Nabil Abdillah Aljufri.

Nabil hadir dalam pertemuan dengan pelaku lainnya di Sukabumi untuk mengisi ilmu kebal sebelum melakukan aksi teror.

Nabil juga mengetahui rencana pengiriman barang ke DPC dan DPW FPI.

Baca juga: Densus 88 Antiteror Geledah Sebuah Rumah di Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved