Penggerebekan Terduga Teroris di Banjaran, Suami Istri Ditangkap, Sudah Setahun Tinggal Tertutup

Pascaserangan di Mabes Polri, penggerebekan kembali dilakukan Densus 88. Kali ini dilakukan di Perumahan Sanggar Indah Banjaran

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
Rumah terduga teroris yang digeledah Densus 88 di Banjaran. Penggerebekan Terduga Teroris di Banjaran, Suami Istri Ditangkap, Sudah Setahun Tinggal tapi Tertutup 

TRIBUNJABAR.ID - Pascaserangan di Mabes Polri, kemarin, penggerebekan kembali dilakukan Densus 88. Kali ini dilakukan di Perumahan Sanggar Indah Banjaran, Kabupaten Bandung. HN, penghuni rumah ditangkap. Begitu pula istrinya.

Arin, warga Perumahan Sanggar Indah Banjaran, mengatakan tidak terlalu kenal dengan mereka. Sebab, sekalipun keluarga sudah tinggal di setahunan di sana, kata Arin, keluarga itu tertutup.

"Dia tinggal di sini mengontrak. Meski sudah satu tahun saya tak tahu namanya karena belum pernah ngobrol dan orangnya tertutup," kata Arin.

Meski demikian, kata Arin, di rumah kontrakan itu sering dilakukan acara pengajian. "Saat pengajian juga suka terdengar tabuhan rebana," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Cewek Nekat Serang Mabes Polri, Soal Drop Out Kuliah hingga Punya Kartu Perbakin

Kegiatan pengajian itu rutin dilakukan sebulan bulan sekali. "Yang datang, enggak tahu berapa orang, tapi enggak banyak," katanya.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hemdra Kurniawan, mengatakan pengeledahan di Perumahan Sanggar Indah Banjaran ini sepenuhnya kewenangan Densus 88. Polresta Bandung hanya membantu.

Oleh karena itu belum bisa memastikan apakah penangkapan di Bandung ini ada kaitannya dengan penyerangan di Mabes Polri atau tidak.

"Itu semua masih didalami," ujarnya.

Ketua RT 1/6, Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang,  Ari Murwadi, mengatakan penghuni rumah kontrakan yang ditangkap itu berasal dari Tebet, Jakarta. Itu ia ketahui karena saat mengotrak rumah, mereka sempat melapor.

Baca juga: 2 Youtuber Indramayu Ini Kapok Setelah Ditangkap Polisi, Sebar Hoax Banyak Rumah Warga Kemalingan

Namun, Ari mengaku, tak mengetahui pekerjaan mereka. "Cuma kayak habib aja, biasanya suka ngadain pengajian rutin, banyak jemaahnya," ujar Ari.

Ari mengatakan, jemaahnya bukan penduduk setempat.  "Selama ini enggak mencurigakan, seperti layaknya yang ngontrak aja. Kalau sama tetangga kurang interaksi, cuma secukupnya," kata dia.

Ari mengungkapkan, pengajian di rumah kontrakan itu biasanya berlangsung hingga malam. "Jadi pernah ada komplain dari tetangga," kata dia.

Menurut Ari, terduga tinggal di rumah yang dikontraknya, bersama istri siri dan anak mereka yang masih kecil.

"Di sini sejak satu minggu setelah Lebaran tahun kemarin, tinggal bersama istri dan anaknya," ucapnya.

Baca juga: Apa Itu April Mop? Diperingati Setiap 1 April, Begini Asal-usul dan Sejarah Tradisi yang Unik Itu

Dalam penggerebekan kemarin, tiga orang diamankan. Selain HN dan istrinya, Densus juga mengamankan seorang lagi, yang belum diketahui pasti identitas dan perannya.

Pascabom Makassar, 28 Maret lalu, sebanyak 23 orang telah ditangkap. Dari 23 orang itu, 13 di antaranya ditangkap di Makassar, termasuk W yang merupakan pelaku perakit bom.

Selain di Makassar, polisi juga menangkap 5 orang terduga teroris di Jakarta. Poliasi juga menangkap 5 terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat. (lutfi ahmad mauludin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved