Gempa Bumi
Waspadai Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Zona Megathrust, Tagana di Pangandaran Lakukan Hal Ini
Tujuan penanaman mangrove itu untuk meminimalisasi dampak gempa bumi dan tsumani yang berpotensi terjadi karena zona megathrust.
Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) menanam 2,7 juta bibit pohon mangrove di seluruh Indonesia.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Safii Nasution, mengatakan, penanaman mangrove dilakukan secara gotong-royong yang melibatkan semua anggota Tagana setempat.
Tujuannya untuk meminimalisasi dampak gempa bumi dan tsumani yang berpotensi terjadi karena zona megathrust.
Baca juga: Sering Ditulis di Rilis Soal Gempa Bumi dari BMKG, Ini Pengertian Skala MMI
Baca juga: Ini 7 Hal Penting yang Perlu Diwaspadai Setelah Terjadi Gempa Bumi, Periksa Lingkungan Sekitar
Mangrove merupakan satu ekosistem pesisir yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia.
"Semoga masyarakat dapat menjaga dan merawat bibit mangrove yang ditanam serta dapat merasakan manfaat keberadaan ekosistem mangrove," ucapnya.
Kegiatan penanaman manggrove ini merupakan bagian kegiatan ulang tahun ke-17 Tagana.

Safii menambahkan, puncak peringatan HUT Tagana dipusatkan di Kabupaten Pangandaran.
Selain melakukan penanaman bibit mangrove, kata Safii, Kemensos juga melakukan peningkatan kapasitas kemampuan dasar penyelamatan yang harus dimiliki Tagana.
Ketiga kemampuan dasar itu adalah vertical rescue, water rescue, dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).
Vertikal recue adalah penyelamatan korban bencana yang berada di dasar jurang atau daerah yang lebih rendah.
Water rescue merupakan pertolongan kepada korban bencana atau kecelakaan yang berada di air.
Adapun pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) adalah pemberian pertolongan pertama kepada korban bencana atau kecelakaan sebelum tim medis tiba di lokasi kejadian.
"Semua materi ini kami berikan kepada semua personel Tagana sebagai bekal mereka untuk terjun ke lokasi bencana."
"Jika ada yang kena bencana dan kebetulan hanya ada personel Tagana di sana, maka dia bisa memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis dan SAR datang," ucap Safii.