Pembelajaran Tatap Muka
Pemkot Bandung Tak Akan Buru-buru Buka Sekolah, Wajib Simulasi Dulu, Bagaimana Kata Pengamat?
Ema Sumarna mengatakan, tidak semua wilayah memiliki kesiapan yang sama soal penyelenggaraan PTM di tengah pandemi yang masih terjadi.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid -19 kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan akan segera menggelar rapat menyusul pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, yang mewajibkan sekolah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai tahun ajaran baru nanti.
Menurut Nadiem, PTM wajib dilakukan jika para pendidik dan tenaga kependidikan sudah selesai menjalani imunisasi Covid-19.
Nadiem menegaskan, PTM ini wajib sekalipun dengan jumlah siswa terbatas.
Baca juga: Aa Gym Gak Hadir di Sidang Gugat Cerai, Padahal Dipanggil Sebagai Pemohon Gugatan
Baca juga: Kilang Minyak Pertamina Balongan Meledak Lagi, Api Kembali Besar, Warga Mau Pulang Ngungsi Lagi
Ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (30/3), Ema mengatakan, tidak semua wilayah memiliki kesiapan yang sama soal penyelenggaraan PTM di tengah pandemi yang masih terjadi.
"Itu sebabnya, saya mau rapatkan dulu dengan stakeholders pendidikan, apakah layak PTM atau tidak," ujar Ema.
Untuk menyelenggarakan PTM, kata Ema, kesiapan tidak hanya dari para pendidik, tapi semua pihak, termasuk siswa dan orang tua siswa.
Fasilitas sekolah juga harus benar-benar siap dan memenuhi protokol kesehatan.
Hal senada dikatakan Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, kemarin.
Untuk mengetahui kesiapan sekaligus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, menurut Teddy, simulasi PTM harus terlebih dulu dilakukan.
"Simulasi ini hukumnya juga wajib sehingga antisipasi segala kemungkinan bisa dilakukan," ujarnya.
"Mudah-mudahan tidak dalam waktu yang lama simulasi tatap muka ini bisa dilakukan."
Berbeda dengan di Kota Bandung, simulasi PTM di Kabupaten Karawang rencananya sudah akan dimulai April ini.
Di Kabupaten Karawang, hampir semua pendidik dan tenaga kependidikan sudah mendapatkan vaksin.
Meski demikian, simulasi ini juga dilakukan dengan sangat terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang, Asep Junaedi, mengatakan sekolah yang berada di jalur angkutan umum tidak diizinkan untuk melakukan simulasi PTM.