Bom Gereja Makassar
Pembawa Bom Ditahan 2 Satpam Agar Tak Masuk, Akhirnya Meledak di Pintu Gerbang
Menurut Ps Wilhelmus, satpam gereja sudah melihat gerak gerik kedua orang itu sehingga menahan mereka agar tidak masuk lokasi gereja.
TRIBUNJABAR.ID, MAKASSAR - Pastur Wilhelmus dari Gereja Katedral Makassar mengungkapkan kronologi serangan bom bunuh diri.
Ps Wilhelmus Tulak mengungkapkan serangan itu terjadi setelah ibadah selesai dan para umat sudah mulai meninggalkan gereja, sebelum misa berikutnya digelar pukul 11.00 Wita.
Ia mengatakan, usai misa itu, ia sudah berada di dalam kantor gereja saat mendengar ledakan keras.

"Kaca-kaca gereja pecah, dan sebagian mengenai umat yang berada di dekat lokasi ledakan," katanya dalam wawancara dengan KompasTV.
Ia mengatakan ledakan terjadi pukul 10.30 Wita. Waktu itu, dua orang mengendarai motor mencoba masuk ke dalam lokasi gereja.
Menurut Ps Wilhelmus, satpam gereja sudah melihat gerak gerik kedua orang itu sehingga menahan mereka agar tidak masuk lokasi gereja.
"Saat ditahan itulah bom meledak," kata Ps Wilhelmus.

Ps Wilhelmus mengatakan satpam yang menahan penyerang itu masih hidup meski mengalami luka bakar.
"Puji Tuhan, masih dalam keadaan sadar, masih kuat menahan," kata Ps Wilhelmus.
Sejauh yang ia ketahui tidak ada korban jiwa dari pihak umat. "Hanya luka kena pecahan kaca saja," katanya.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengatakan, ditemukan potongan tubuh manusia. "Kami tidak tahu dari berapa orang manusia," kata Zulpan.
Sekarang, kata Zulpan, polisi dari Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar sedang menjaga. "Jumlah korban belum diketahui," kata Zulpan.