Pelaku Industri Fashion Kota Bandung Optimistis Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi
Pelaku industri fashion di Kota Bandung tetap optimistis industri ini akan tetap tumbuh di tengah pandemi.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Brand fashion asal Kota Bandung, The Amazing Quest (TAQ) mengeluarkan produk unik bertemakan kindness and mercy seperti kemeja dengan potongan bawah asimetris atau jaket dengan banyak saku.
Irma Mariam, owner TAQ mengatakan konsep fesyen yang diusungnya tak hanya sebagai pelindung tubuh saja. Namun juga sebagai medium untuk berekspresi dan menunjukkan kepercayaan diri.
Produk TAQ mulai dari baju, kaus, jaket, celana, dan beragam aksesorinya lainnya didesain untuk menyasar konsumen usia muda.
Baca juga: Bobotoh Wajib Nonton Persita vs Persib, Robert Akan Turunkan Farshad Noor, Ini Link Live Streaming
Baca juga: WayV, Boyband Asal China Meriahkan Insert Fashion Award 2021
Namun, untuk pecinta fashion yang secara usia masuk kategori mature dan ingin tampil beda, TAQ juga bisa menjadi pilihan tersendiri.
Beberapa produk TAQ baru diluncurkan pada Jumat 26 Maret 2021, melalui fashion show virtual. Harga yang ditawarkan dari produk-produk baru ini berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 400 ribu.
“Kami terus melakukan eksperimen dalam streetwear yang kami buat. Memang sasarannya adalah konsumen yang berani tampil beda dan ingin mengekspresikan diri secara bebas dan percaya diri,” ujar Irma Mariam, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/3/2021).
"Streetwear kami juga bisa sebagai media untuk memberi pesan positif. Dalam 57 artikel baru, kami memperhatikan detail dan kenyamanan konsumen. Beberapa yang asimetris secara tampilan tapi tetap nyaman dikenakan dan tetap sopan disesuaikan dengan budaya Indonesia," katanya.
Dikatakan Irma, TAQ merupakan produk hasil kolaborasi dengan dua rekannya, Gabriella Citra Andriane dan Nur Intan. Mereka sepakat menjalankan bisnis busana karena optimistis industri ini akan tetap tumbuh dengan kesiapan inovasi dan adaptasi.
Irma menambahkan, banyak hal yang dipikirkan dan diperhitungkan sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis.
Salah satunya adalah mengetahui dan memaksimalkan ekosistem digital dalam meningkatkan kinerja bisnis sekaligus meluaskan sasaran pasar.
"Sudah satu tahun terakhir ini kami memikirkan bisnis ini berjalan. Akhirnya, tahun ini bisa launching dengan segala pertimbangan. Kami harus optimistis, karena kita juga tidak tahu pandemi berakhir. Lagi pula, kreativitas harus tetap berjalan, kan," ucapnya.
Ia tetap yakin industri fashion masih bisa berkembang meski berada dalam situasi pandemi.
Ia berharap banyak pengusaha lain memiliki optimisme serupa. Dari pengalamannya, ada sejumlah hal yang menjadi kunci dalam beradaptasi.
"Pelajari sistem online marketing, tetap harus penuh pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu. Tentukan target market, harus tahu selera pasar dan perbanyak relasi. Kami pun masih bisa menunjukan produk melalui fashion show secara online," katanya.
Baca juga: Uniqlo Lengkapi Lini AIRism dengan Luncurkan AIRism untuk Perempuan
Anies Baswedan Pulang Kampung, Nikmati Kuliner PKL, Cerita Kerap Main di Sungai Citamba di Kuningan |
![]() |
---|
Benarkah Preman Pensiun 5 Jadi Musim Terakhir Kisah Kang Mus dkk? Ini Petunjuk dari Sutradaranya |
![]() |
---|
Live Streaming RCTI Malam Ini Chelsea vs Manchester City: Thomas Tuchel Berhadapan dengan Sang Guru |
![]() |
---|
Pratu Lukius, Eks Prajurit TNI yang Kini Dicap Penghianat dan Jadi Buruan Utama TNI, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Anies Baswedan Pulang Kampung Sekaligus Sowan ke Pendopo Kuningan ''Izin Tinggal Selama di Daerah'' |
![]() |
---|