Bacaan Lengkap Doa Malam Nisfu Syaban, Malam Pengampunan Dosa, Ini Keutamaan Mengerjakan Amalannya
Ada beragam amalan malam Nisfu Syaban untuk menyambut Ramadan 1442 Hijriah.
TRIBUNJABAR.ID - Ada beragam amalan malam Nisfu Syaban untuk menyambut Ramadan 1442 Hijriah.
Bagi umat muslim, malam Nisfu Syaban merupakan malam pengampunan dosa sehingga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan.
Nisfu Syaban adalah hari pertengahan bulan Syaban, dalam kalender Islam tahun Hijriah.
Biasanya ibadah yang dilakukan menyambut Nisfu Syaban adalah dengan berpuasa.
Nah, puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Syaban.
Artinya, puasa Nisfu Syaban 2021 ini dapat dilaksanakan pada Minggu 28 Maret 2021.
Dilansir dari YouTube Dakwah Nusantara, Ustaz Abdul Somad mengatakan, pada malam nisfu syaban, Allah akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya, kecuali orang yang menyekutukan Allah dan yang bertengkar namun saat malam nisfu syaban belum juga berdamai.
Baca juga: Besok Malam Nisfu Syaban, Berikut Sederet Amalan yang Baik untuk Dilakukan
Baca juga: Doa-doa yang Dibaca di Malam Nisfu Syaban Beserta Artinya, Berikut 7 Amalan yang Dapat Dikerjakan
Amalan yang bisa dilakukan yakni dengan menghidupkan ibadah, seperti membaca Alquran, zikir, tahajud, witir, sedekah, hingga salat sunah taubat.
"Semua yang beribadah malam itu, diampunkan Allah. Jadi malam ini bisa dibilang malam perdamaian, supaya masuk bulan Syaban hatinya plong," kata Ustaz Abdul Somad.
Bahkan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Syaban, Aisya tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Syaban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasulullah kenapa sujudnya lama sekali.
Rasul SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.