Mensos Tri Rismaharini Ternyata Pernah Hampir Hanyut Saat Mencari Sumber Banjir di Kota Surabaya
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berbagi kisah inspirasi selama membangun Kota Surabaya pada kuliah umum yag dihadiri ratusan mahasiswa Polteksos.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, berbagi kisah inspirasi selama membangun Kota Surabaya pada kuliah umum yag dihadiri ratusan mahasiswa Polteksos Bandung pada Kamis (18/3/2021).
Risma berkisah sempat dipandang sebelah mata saat ditunjuk jadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.
Anggapannya, urusan kebersihan dan pertamanan itu perlu orang lapangan.
Sedangkan Risma merupakan orang kantoran karena sebelumnya bekerja di Bappeda Pemkot Surabaya.
"Saya bukan orang lapangan, orang perencanaan, tapi dipindah ke pertamanan, gimana? Ya, karena saya suka membayangkan gimana kerjanya, saya pelajari," ucap Risma.
Saat awal-awal jadi Kepala Dinas Pertamanan, ia mengaku berjibaku dan membiasakan jadi orang lapangan.
Baca juga: Kata Sahrul Gunawan Setelah Mahkamah Konstitusi Memantapkannya sebagai Wakil Bupati Bandung
Baca juga: Agenda Persib Bandung di Akhir Pekan, Jalani Vaksinasi hingga Uji Tanding Menjelang ke Sleman
Bahkan, awalnya ia tidak tahu jenis dan nama tanaman.
"Ditemani suami sampai jam dua pagi menanam pohon, tanaman, dan bunga karena saya ingin buktikan saya bisa dan layak jadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Awalnya saya enggak hafal tanaman, saya baca buku yang tebal-tebal, sekarang jadi tahu," ucap dia.
Hingga akhirnya ia jadi wali kota, Kota Surabaya dia jadi lebih cantik.
Taman Bungkul di pusat kota jadi ikon Kota Surabaya.
Ia juga berkisah soal banjir di Kota Surabaya. Kota Surabaya yang dekat dengan laut kerap disapa banjir.
"Waktu jadi wali kota, tiga hari hujan terus jadi banjir. Saya cari air dari mana sampai mau hanyut. Akhirnya ketemu sumber masalahnya, selanjutnya jadi enggak banjir," ucapnya.
Pengalaman yang ia bagi itu, kata Risma, bukan soal membanggakan diri.
Baca juga: Berita Persib Bandung, Ezra Walian Enggan Sesumbar, Ini Targetnya di Piala Menpora 2021
Baca juga: INI Alasan Aa Gym Ceraikan Teh Ninih untuk Kedua Kali, Dulu Pernah Cerai Hanya Setahun
Namun, ia mengingatkan pada mahasiswa bahwa semua masalah bisa dipecahkan.
"Enggak ada yang enggak bisa, bukan enggak bisa. Kita punya Tuhan yang maha kaya, maha jaya, mari kita mengadu saat ada kesulitan, pasti ada jalan keluar. Jadi tidak ada alasan bagi kita ngomong tidak bisa," ucap Risma.
Risma bahkan mengusulkan agar para mahasiswa bisa bekerja di lapangan dan bisa menghasilkan output yang solutif.
"Mahasiswa bisa belajar langsung dan menyelesaikan langsung masalah yang ditemukan. Itu akan bermanfaat," ucapnya. (*)