Persib Bandung

Pelatih Persib Bandung Tak Setuju Semifinal dan Final Piala Menpora Digelar Dua Leg, Ini Alasannya

Robert Alberts menganggap Piala Menpora 2021 bukan ajang untuk mencari gelar juara, tapi lebih kepada persiapan tim untuk berlaga di Liga 1 2021.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts pada latihan hari ketiga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (3/3/2021). Robert mengaku tak peduli dengan regulasi semifinal dan final dalam Piala Menpora 2021 yang digelar dua leg. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, tak peduli dengan regulasi semifinal dan final dalam Piala Menpora 2021 yang digelar dua leg.

Sejak awal, Robert menganggap bahwa Piala Menpora 2021 bukan ajang untuk mencari gelar juara, tapi lebih kepada persiapan tim untuk berlaga di Liga 1 2021.

"Kita tidak boleh lupa apa yang menjadi tujuan dari turnamen ini. Tujuannya bukan menang, tapi untuk mendapat persetujuan menggelar liga dan baru di liga berbicara soal kemenangan," ujar Robert sesuai latihan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Pelatih Persib Bandung Buka Suara Mengenai Pemain Pengganti Omid Nazari, dari Haiti Atau Jepang?

Baca juga: Berita PERSIB BANDUNG: Kehadiran Para Pemain Juara akan Tambah Motivasi di Liga 1

Regulasi semifinal dan final digelar dua leg, kata dia, justru bakal membuat jumlah pertandingan lebih banyak, sedangkan tim saat ini masih dalam kondisi belum siap.

"Jadi, jika memainkan jumlah pertandingan lebih banyak di turnamen ini, saya tidak mendukungnya, karena harus lebih banyak meraih kemenangan lainnya dalam kondisi tim yang belum siap," katanya.

Menurut dia, banyak tim yang belum siap tampil karena waktu yang mepet untuk persiapan setelah ditinggal libur panjang akibat pandemi Covid-19.

"Saya tidak suka hadiah uang yang besar di kejuaraan di Indonesia ketika situasinya banyak tim yang belum siap dan ada yang lebih diuntungkan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, kondisi setiap tim yang akan tampil di Piala Menpora pun berbeda-beda.

Ia mencontohkan Bali United yang sudah berlatih lebih lama dibanding tim lainnya.

"Bali berlatih lebih lama dari tim lain, ada beberapa tim yang bisa membayar gaji pemain secara penuh, beberapa tim hanya membayar separuhnya, jadi semua dalam kondisi yang tidak rata," katanya.

"Ada tim yang datang dengan tidak dalam kekuatan penuh, beberapa tim datang dengan pemain muda."

"Jadi ini turnamen yang sangat tidak merata," tambahnya.

Idealnya, kata dia, ajang ini menjadi proses bagi semua tim untuk bersiap tampil di ajang Liga 1.

Ini bagus jika untuk mendapat persetujuan liga, tapi tidak dengan tujuan meraih kemenangan dan kemenangan ketika lama tidak bermain.

"Bukan bagaimana memenangi pertandingan, itu berlawanan dengan filosofi turnamen atau filosofi saya tentang turnamen ini," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved