Gempa Bumi

Selain Sesar Lembang, di Jabar Juga Ada Sesar Aktif Lain Yaitu Sesar Garsela, Sering Picu Gempa Bumi

Tak hanya Sesar Lembang saja, ternyata ada juga sesar lain yang disebut aktif di Jawa Barat, yaitu Sesar Garsela yang terletak di selatan Garut.

Editor: Yongky Yulius
Kompas.com
Sesar Garsela 

TRIBUNJABAR.ID -  Tak hanya Sesar Lembang saja, ternyata ada juga sesar lain yang disebut aktif di Jawa Barat, yaitu Sesar Garsela yang terletak di selatan Garut.

Menurut catatan BMKG sejak 2008, Sesar Garsela merupakan sesar aktif bila dilihat dari kluster aktivitas kegempaan.

Panjang Sesar Garsela adalah 42 kilometer bila ditarik garis lurus.

Sesar Garsela terbagi menjadi dua segmen, yakni segmen Rakutai dan Segmen Kencana.
Kedua segmen ini sama-sama aktif.

Dikutip dari Kompas.com, Sesar Garsela sering memicu gempa bumi berkekuatan kecil atau di bawah magnitudo 5.

Namun gempa bumi tersebut bisa terjadi sangat dangkal sehingga masyarakat perlu waspada terhadap kerusakannya.

Baca juga: Saat Gempa Jangan Berlari di Sekitar Jalan, Jangan Juga Buru-buru ke Arah Tangga, Ini Penjelasannya

Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dapat menimbulkan kerusakan.

Pada 1 November 2020, pergerakan Sesar Garsela memicu gempa Bandung dan Garut.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela).

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berkekuatan 4,0.

Episenter terletak pada koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT tepatnya di darat pada jarak 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung pada kedalaman 5 kilometer.

Gempa ini dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI, di mana guncangan dirasakan seakan-akan ada truk berlalu.

Beberapa warga di Pengalengan sempat lari berhamburan keluar rumah karena terkejut akibat adanya guncangan yang terjadi secara tiba-tiba.

Guncangan juga dirasakan di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang dan Parompong dengan intensitas II MMI yang membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut penjelasan Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, sesar Garsela merupakan salah satu struktur sesar yang paling aktif di Jawa Barat, sehingga patut diwaspadai.

"Kewaspadaan terhadap adanya sesar aktif ini dinilai perlu menjadi perhatian semua pihak," ungkap Daryono dalam keterangan resminya.

Jalur Sesar Garsela adalah memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung.

Jika mengamati klaster gempa-gempa di garut selatan, tampak polanya berarah baratdaya–timurlaut.

Aktivitas gempa yang terjadi di zona ini dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).

Gempa lain yang dipicu Sesar Garsela adalah Gempa Rancaekek dan Nagreg yang terjadi pada 18 Juli 2017.

Gempa tersebut memicu kerusakan. beberapa rumah di Kecamatan Ibun dan Kertasari juga mengalami kerusakan.

Kerusakan akibat gempa juga terjadi pada bangunan Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy.

Hingga saat ini, belum diketahui laju pergeseran sesarnya dan berapa magnitudo tertargetnya yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela.

Untuk itu, Sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.

Dr. Pepen Supendi adalah peneliti BMKG yang pertama kali mengkaji aktivitas Sesar Garsela dengan pendekatan geofisika dengan menggunakan data gempa produk jaringan sensor gempa InaTEWS.

Baca juga: Tiga Gempa Bumi Melanda Indonesia Hari Ini, Semuanya di Darat, dari Sumatera, Lalu NTT dan Maluku

Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa

Mengutip dari laman bmkg.go.id, ini tips selamat dari gempa.

Sebelum Terjadi Gempa Bumi

1. Kunci utama adalah mengenali apa yang disebut gempa bumi.

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll)

- Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

2. Kenali lingkungan tempat bekerja

- Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung

- Belajar melakukan P3K

- Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

3. Persiapan rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal

- Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah

- Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu dll).

5. Persiapkan alat yang harus ada di setiap tempat

- Kotak P3K

- Senter/lampu baterai

- Radio

- Makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi

1. Dalam Bangunan

- Bila Anda berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja atau benda lainnya yang bisa melindungi.

- Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan

- Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

2. Di Area Terbuka

- Hindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll

- Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah

3. Berkendara

Jika Anda sedang mengendarai mobil maka keluar, turun dan menjauh dari mobil.

Sebisa mungkin hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

4. Di pantai

Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Di Pegunungan

Hindari daerah yang rawan longsor.

Setelah Terjadi Gempa Bumi

1. Di Dalam Ruangan

- Bila Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan dengan tertib.

- Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.

- Periksa apa ada yang terluka. Bila ada yang terluka maka lakukan P3K.

- Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

- Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik.

- Selain itu, cek aliran dan pipa air.

- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan

- Matikan listrik dan tidak menyalakan api karena ditakutkan ada kebocoran gas.

3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa larena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa.

Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

5. Mencari informasi yang valid.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).

- Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved