Gempa Bumi
Lima Ciri Rumah Tahan Gempa, Jangan Membangun di Tanah yang Mudah Menyerap Air
Kondisi rawan gempa terjadi karena Indonesia terletak di kawasan pertemuan tiga lempeng tektonik yang bergerak dari Australia, Eropa, dan Pasifik.
Setiap rumah mulai dipasangi sensor yang dapat mendeteksi getaran dari dalam bumi.
Sensor tersebut mengaktifkan kompresor yang akan memompa udara ke dalam airbag yang terpasang di fondasi bangunan.
Airbag yang menggelembung mengakibatkan bangunan terangkat dan melayang di atas permukaan tanah yang bergerak akibat gempa.
Dengan begitu, setiap ruang dan bagian di rumah akan aman, seperti kitchen set di dapur.
5. Adopsi arsitektur rumah dome
Rumah dome yang berbentuk membulat seperti Igloo, yaitu rumah khas suku Eskimo, diterapkan di perkampungan Sleman, daerah yang terkena bencana gempa Yogyakarta tahun 2006.
Selain struktur bangunan yang minim sudut, penggunaan material ringan seperti styrofoam juga bisa meminimalisasi bahaya yang diakibatkan guncangan besar.
Dampak risiko bencana gempa akan semakin besar seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Sudah saatnya kita mempersiapkan diri dari bencana berskala besar dengan membangun rumah tahan gempa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudahkah Rumah Anda Tahan Gempa?"