Anak Mudah Emosional? Jangan Sepelekan, Bisa Jadi Gejala Kecanduan Gadget, Ini Ciri-ciri Lainnya

Bila anak mudah emosional jangan sepelekan karena bisa jadi itu merupakan gejala anak mulai kecanduan gadget

ilustrasi anak main gadget- Bila anak mudah emosional jangan sepelekan karena bisa jadi itu merupakan gejala anak mulai kecanduan gadget 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengadakan program Sekolah Tanpa Gangguan Kendali Gawai (Setangkai)  sebagai salah satu upaya Pemprov Jabar dalam mencegah fenomena kasus anak yang kecanduan terhadap gawai atau game online.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Ema Kusuma, mengatakan pihaknya sedang memantapkan konsep sekolah literasi kepada guru, orang tua, anak-anak tersebut. 

"Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah ada konsepnya. Tujuannya jadi memang kita akan memberikan literasi dan edukasi kepada orang tua, kepada anak, dan kepada guru, untuk penggunaan gawai secara aman dan bijak," kata Ema saat meninjau Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/3).

Baca juga: Kecelakaan Tunggal Terjadi Lagi di Tanjakan Cae Wado, Truk Terguling Gara-gara Mesin Tiba-tiba Mati

Ema menuturkan pihaknya akan meluncurkan program Setangkai pada Mei 2021.

Menurutnya, sebagai langkah awal, akan mengadakan diseminasi secara daring yang dengan target 1.000 orang peserta terkait pengenalan program Setangkai kepada guru, orang tua, dan anak pada Selasa pekan depan.

"Jadi mudah-mudahan akhir bulan sudah ada konsep. Setangkai ini program unggulan Gubernur Jabar yang ada di DP3AKB. Kami rencananya akan melakukan launching sekitar bulan Mei 2021," ujar dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik rencana pelaksanaan diseminasi Program Setangkai pada pekan depan.

Baca juga: Ratusan Anak Dirawat di RSJ Cisarua, Alami Adiksi Internet, Uu Ruzhanul Kunjungi Langsung Pasien

"Jadi kami akan mengadakan pertemuan. Untuk tahap pertama kami akan mengundang dari Muslimat NU, Persistri, Aisyiyah, Posyandu, Majelis Taklim, PKK, dan PAUD, khusus yang menangani masalah anak-anak dan keluarga, untuk diberikan pengertian tentang bahaya kecanduan game di gawai," kata Uu.

Seperti diketahui, jumlah anak dan remaja yang mengalami kecanduan game internet atau handphone kian meningkat.

Hal ini setidaknya terlihat dari peningkatan jumlah anak dan remaja yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bandung Barat.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan penanganan terhadap kenaikan kasus kecanduan game tersebut.

Baca juga: Apa itu Bulan Syaban? Jangan Keliru, Hadis-hadis Palsu Amalan Tak Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban

Di antaranya, dengan mengunjungi RSJ Jabar, Selasa (16/3).

Berdasarkan data RSJ Jabar, selama 2020 terdapat delapan pasien anak dan remaja yang dirawat jalan karena kecanduan game.

Namun pada Januari dan Februari 2021, sudah ada lima pasien gangguan jiwa yang serupa yang dirawat di RSJ Jabar.

"Memang dampak handphone ini sangat luar biasa. Banyak anak-anak yang ketergantungan, kecanduan handphone," kata Uu dalam kunjungan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved