Gempa Bumi
Sering Diguncang Gempa Bumi, Ini 5 Gempa Besar yang Pernah Terjadi di Indonesia, Ada hingga M 8,6
Indonesia sendiri beberapa kali diguncang dua gempa bumi di waktu atau jarak yang berdekatan alias gempa kembar
TRIBUNJABAR.ID - Indonesia merupakan salah satu negara yang seringkali diguncang gempa, baik gempa bermagnitudo kecil maupun bermagnitudo besar.
Indonesia sendiri beberapa kali diguncang dua gempa bumi di waktu atau jarak yang berdekatan.
Salah satunya terjadi pada Sabtu (13/2/2021) lalu.
Dua gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo 5 terjadi di perairan barat daya Pesisir Barat, Lampung, secara beriringan.
Dilansir dari Kompas.com, gempa pertama berada di titik 6,81 LS, 103,30 BT atau 193 km barat daya Pesisir Barat, Lampung.
Sementara, gempa kedua ada di 6,34 LS, 103,57 BT atau 134 km barat daya pesisir barat Lampung.
Episentrum dari masing-masing gempa terjadi di kedalaman 10 km.
Dalam catatan BMKG, gempa kembar serupa sebelumnya juga pernah terjadi di Indonesia.
Baca juga: Siapa Masao Yoshida Pahlawan Gempa Besar Jepang, Cegah Bencana Nuklir 10 Kali Lipat Chernobyl
Berikut 5 gempa kembar yang pernah terjadi?
- Gempa kembar Bengkulu pada 12 September 2007 magnitudo 8,4 dan pada 13 September 2007 magnitudo 7,8.
- Gempa kembar Aceh 11 April 2011 magnitudo 8,6 pukul 15.38 WIB dan magnitudo 8,2 pukul 17.43 WIB.
- Gempa kembar Bengkulu 19 Agustus 2020 magnitudo 6,8 pukul 5.23 WIB dan magnitudo 6,9 pukul 5.29.
- Gempa kembar selatan Pangandaran 24 Agustus 2020 magnitudo 5,2 pukul 00.38 WIB dan magnitudo 5,0 pada pukul 00.54 WIB.
- Gempa kembar selatan Lampung 13 Februari 2021 magnitudo 5,3 pukul 11.18.21 WIB dan magnitude 5,5 pada pukul 11.30.54 WIB.
Kepala Bidang Mitigasi Bencana Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa tersebut disebabkan oleh picuan statis.
"Fenomena gempa kembar diduga akibat adanya pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang sudah terjadi sebelumnya," kata Daryono kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Disebut Luhut dalam Rapatnya, Apa Sebenarnya Gempa Megathrust? Ini Penjelasannya
"Transfer tegangan statis ini berkurang secara cepat terhadap jarak, sehingga gempa kembar biasanya memiliki lokasi yang berdekatan," lanjut dia.
Menurut Daryono, pemicuan bersifat statis dapat terjadi pada peristiwa dua atau lebih gempa dengan sumber yang sangat berdekatan, seperti gempa Lombok 2018.
Selain faktor picuan statis, Daryono menyebutkan, gempa kembar kemungkinan terjadi karena faktor kebetulan.
Artinya, dua gempa yang terjadi memiliki masing-masing sumber gempa yang sama-sama "sudah matang", karena sudah lama mengalami akumulasi medan tegangan (stress) maksimum.
"Alhasil, terjadilah pelepasan atau rilis energi gempa secara hampir bersamaan dengan lokasi sumber yang relatif berdekatan," kata Daryono.
Baca juga: Kronologi Penemuan 2 Orang Tewas di Perumahan Giri Loka 2, Korbannya WNA
Ia mengatakan, gempa kembar tersebut perlu diwaspadai masyarakat.
Sebab, akan ada potensi sangat merusak jika gempa itu berkekuatan besar dan episentrumnya dekat dengan pemukiman.
Jika gempa kembar berkekuatan besar terjadi di laut dengan kedalaman dangkal, maka hal itu dapat memicu terjadinya tsunami seperti di Bengkulu pada 2007 silam.
Sementara itu, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa zona gempa di Samudra Hindia selatan Bengkulu dan Lampung memang sedang terjadi peningkatan aktivitas gempa selama 6 bulan terakhir.
Gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 sudah terjadi sebanyak 14 kali sejak bulan November 2020.
Sebelumnya Pulau Enggano juga diguncang gempa dengan magnitudo 6,2 pada hari Rabu 10 Februari 2021 yang diikuti 11 kali gempa susulan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Gempa Kembar yang Pernah Terjadi di Indonesia"