Objek Wisata di Sumedang
Bosan dengan Objek Wisata Itu-itu Saja, Cek Tiga Destinasi Wisata Instagramable di Sumedang Ini
Ini dia tiga destinasi wisata di Kabupaten Sumedang yang sayang untuk dilewatkan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjelajahan Bandung Raya tampaknya memang tidak ada ujungnya. Ada saja destinasi wisata alam dan budaya yang menantang untuk dijelajahi.
Jemari influencer pun tampaknya tidak pernah diam untuk mengetuk layar smartphone-nya, memotret momen dan keindahan destinasi wisata yang mereka buru. Kemudian, mereka mengunggahnya di akun sosial medianya.
Akhirnya, destinasi-destinasi wisata itu pun kian terkenal, walau berada di pelosok, seperti mengundang siapapun untuk ikut menjelajahinya. Tidak terkecuali, sejumlah destinasi wisata yang berada di Kabupaten Sumedang.
Baca juga: VIDEO-Uji Coba Sandar Kapal di Dermaga Pelabuhan Pangandaran. Bupati Jeje: Bisa Menarik Wisatawan
Baca juga: Serunya Wisata Foto dan Memberi Makan Rusa di Ranca Upas, Kesejukan dan Kesegaran Alam
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat memang tengah gencar mempromosikan berbagai destinasi wisata di Jawa Barat untuk menggeliatkan kembali kepariwisataan yang terdampak pandemi.
Berikut adalah tiga destinasi wisata di Kabupaten Sumedang yang dapat dikunjungi di masa long weekend:

Kampung Ciherang
Cukup ditempuh dengan satu jam perjalanan dari Kota Bandung, objek wisata alam ini bisa menjadi weekend gateway terbaik.
Kampung Ciherang adalah kawasan hutan pinus di wilayah Desa Cijambu di Kecamatan Tanjungsari, yang dilengkapi berbagai fasilitas bermain dan bersantai keluarga.
Aliran sungai Ciherang dimanfaatkan menjadi kolam renang bersusun yang instagramable. Dengan luas mencapai 12 hektare, wahana ini juga memiliki akses yang mudah dicapai berupa jalan beton.
Bersebelahan dengan Kampung Ciherang, berdiri juga Pesona Taman Puspa, objek wisata alam penuh fasilitas edukasi.

Wisata Sejarah di Gedung Negara
Sejak beberapa waktu lalu, Gedung Pemerintahan Kabupaten Sumedang berubah pelan-pelan menjadi fasilitas wisata publik. Salah satunya, Gedung Negara yang selama ini menjadi Pendopo Bupati Sumedang.
Gedung Negara yang dibangun pada tahun 1850 ini pada awalnya untuk menerima kunjungan tamu-tamu dari Batavia yang datang ke Sumedang.
Di belakang gedung, Bupati Sumedang merobohkan tembok penghalang ke rumah warga dan membangun kolam luas berisi ikan-ikan. Dia juga menyiapkan becak air agar warga bisa bersantai mengelilingi danau.
Waduk Jatigede
Waduk terbesar di Jawa Barat ini rupanya memiliki potensi wisata luar biasa. Memiliki total area hingga 610 hektare, Pemkab Sumedang tengah menata kawasan tersebut setidaknya memiliki lebih dari lima titik potensial.
Pilih saja atau jelajahi semua area wisatanya, dari mulai seperti Puncak Darma, Panenjoan, Tegaljarong, Wisata Cisema, dan Puncak Permata.
Ada juga Kampung Buricak Burinong, area Landing Paralayang, Pasir Cinta yang menjadi tempat take off Paralayang, juga Situs Terapung dan Makam Terapung hingga Forest Walk.
Potensi luar biasa kawasan yang tengah didorong menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata ini rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas wisata tepi danau kelas dunia, mulai dari glamping, resort hingga balon udara seperti di Cappadocia Turki.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, memastikan bahwa protokol kesehatan menjadi hal utama dalam penyelenggaraan pariwisata di Jabar.
Program bertajuk Smiling West Java pun tengah digencarkan, fokus pada pariwisata berbasis alam dan kebudayaan.
Dedi Taufik mengatakan tahun ini, sektor pariwisata menjadi salah satu yang diandalkan untuk perbaikan perekonomian. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya melakukannya beserta pemerintah kabupaten dan kota di Jabar.
“Ketika pandemi, kunjungan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2020 itu 30 juta jiwa. Sedangkan wisatawan mancanegara 30 ribu. Tahun ini, target kami minimal bisa menjaga catatan tahun lalu,” kata dia, Sabtu (13/3/2021).
Semua even pariwisata, katanya, akan berlangsung dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Protokol kesehatan pun akan diterapkan dengan ketat. Menurut dia, pariwisata adalah bisnis kebahagiaan. Semua desa maupun kota di Jabar menyimpan potensi pariwisata yang besar.
Baca juga: Gempa Bumi Baru Saja Melanda Nusa Tenggara Timur, Ini Daerah yang Rasakan Guncangan Lindu Kata BMKG
Baca juga: Mau Nonton Ikatan Cinta 13 Maret? Nih Video Bocorannya, Andin Kaget Saat Papa Surya Bicara Soal Ini