Warga Mekarmukti Kini Tak Lagi Sulit Dapat Air Bersih, Akses Air Bersih Disorot Calon Ketua IA ITB
Gembong Pramidjaya membuat pompa hidram di Mekarmukti, Buahdua, Sumedang agar warga tak kesulitan mendapat air bersih.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persoalan kasus stunting dan akses warga terhadap air bersih dinilai masih menjadi permasalahan di Jawa Barat.
Hal tersebut menjadi sorotan Calon Ketua Ikatan Alumni (IA) Institut Teknologi Bandung (ITB), Gembong Primadjaya.
Seperti diketahui, stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak tumbuh pendek atau kerdil. Akibatnya, anak pun mengalami hambatan perkembangan fisik dan otak.
Baca juga: Soal Kades Marahi Guru yang Posting Jalan Rusak di Kabupaten Sukabumi, Camat Pilih Cara Ini
Baca juga: Ini Komentar Presiden Jokowi Saat Diberi Tahu Moeldoko Mengudeta Kepemimpian AHY di Partai Demokrat
Koordinator Tim Gemilang Solid Ganesha, Abdul Lucky, mengatakan kondisi tersebut menarik perhatian Gembong Primadjaya. Terlebih, katanya, berdasarkan data yang dikantonginya, masih banyak kasus stunting dan akses air bersih yang dialami warga Jabar.
Menurutnya, salah satu penyebab kasus stunting adalah minimnya ketersediaan air bersih. Akhirnya, masyarakat mengonsumsi air tidak layak minum dan menyebabkan hambatan pada kandungan ibu hamil atau pertumbuhan anak.
Gembong Primadjaya melalui Tim Solid Gemilang Solid Ganesha pun menggagas program bantuan penyediaan air bersih lewat bantuan pompa hidram atau rump pump.
Bantuan tersebut diberikan kepada warga kampung di daerah-daerah terpencil, di antaranya yang belum terjangkau layanan air bersih seperti kampung di Desa Mekarmukti, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.
Menurutnya, selama ini, sebagian warga Desa Mekarmukti masih kesulitan mendapat air bersih. Namun, kini mereka bersyukur setelah mendapatkan program bantuan tersebut.
"Selama ini, meskipun Indonesia sudah 76 tahun merdeka, masyarakat di sana harus mengambil air dengan turun ke sungai, berjarak 300 meter dari rumah mereka, mendaki dan menuruni tebing setinggi 30 meter untuk sampai ke bibir sungai," tutur Lucky melalui ponsel, Jumat (12/3/2021).
Berkat bantuan pompa hidram itu, katanya, warga Desa Mekarmukti kini tidak perlu lagi berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih karena mereka tinggal mengambil air bersih ke bak reservoir yang ditempatkan di tengah-tengah kampung.
Gembong Primadjaya mengatakan program bantuan pompa hidram tersebut merupakan salah satu upaya pihaknya dalam membantu pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi warga, seperti persoalan air bersih.
"Ada banyak masalah yang dihadapi bangsa ini. Karena itu, sudah menjadi tugas kita sebagai alumni ITB untuk bersatu membantu pemerintah mencari solusi dari berbagai masalah," katanya.
Lewat gerakan tersebut, Gembong juga memperkenalkan slogan #AyoBeresinBareng yang maknanya bersama-sama membereskan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, sehingga keberadaan alumni ITB khususnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Baca juga: BIKIN NGERI, Kondisi Bus Sri Padma Kecelakaan Maut Sumedang Hancur, Kaca Lepas, Kursi Berantakan
Baca juga: Waduh, Persib Bandung Gigit Jari, Pemain Incaran Robert Betah di Bali United, Bakal Jadi Musuh