Begini Kondisi Bus Sri Padma Kencana yang Alami Kecelakaan Maut di Sumedang, Izin Masih di Rembang

Bus maut yang mengangkut puluhan siswa dan guru romobongan peziarah SMP IT Al Muaawanah, izin operasionalnya belum tercantum di Subang.

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Giri
Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin
Bangkai bus Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, saat ini sudah diamankan polisi di Unit Lakalantas Polres Sumedang, Jumat (12/3/2021). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Irvan Maulana

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Bus maut yang mengangkut puluhan siswa dan guru romobongan peziarah SMP IT Al Muaawanah, izin operasionalnya belum tercantum di Subang.

Hal itu dijelaskan Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Subang, Idin Saepudin.

Ia mengatakan, saat ini izin operasional PO Sri Pandma Kencana masih terdafta di Rembang, Jawa Tengah.

Dikatakan Idin, pelat nomor mobil tersebut sudah T karena kendaraannya sudah tercantum di Samsat Subang.

Namun izin operasional Kemenhub untuk PO tersebut masih di Rembang.

"Masih proses peralihan dari tahun 2020 kemarin. Izinnya masih tercantum di Rembang," papar Idin kepada Tribun ketika dikonfirmasi di kantor Dishub Jalan Otto Iskandar Dinatta Kabupaten Subang, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Sesalkan Aparat Desa Marahi Guru yang Upload Jalan Rusak, PGRI Jabar; Salahnya Dimana?

Baca juga: HARIONO yang Dibuang Persib Bandung, Hari Itu Sampai Menangis Haru, Siap Kalahkan Febri Dkk

Lebih lanjut, Idin menjelaskan, proses uji kelayakan kendaraan bermotor kendaraan tersebut juga masih dilakukan di Dishub Rembang.

Mengenai korban kecelakaan, Idin menjelaskan, Dishub Kabupaten Subang sudah menurunkan tim sebanyak empat orang untuk investigasi bersama KNKT sejak kecelakaan tersebut terjadi hingga hari ini.

Kendati demikian, ditegaskan Idin, menurut laporan yang ia terima, bus tersebut dalam keadaan prima saat digunakan untuk perjalanan wisata rombongan peziarah tersebut.

"Bahkan informasinya mobil itu unit baru, dan mulai dioperasikan juga baru tahun 2019. Mungkin kecelakaan itu murni human error saja, yang lebih jelas nanti KNKT," ucapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved