VIRAL, Bubarkan Acara Komunitas Motor, Polisi Diteriaki 'Kalau Izin, Penyakitnya Hilang, Pak'

Seorang kapolsek di Kabupaten Sukabumi diteriaki saat membubarkan acara komunitas motor.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Istimewa
Polisi saat membubarkan acara komunitas motor di Kalapanunggal, Sukabumi, karena langgar protokol kesehatan, Minggu (7/3/2021). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi, M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Seorang kapolsek di Kabupaten Sukabumi diteriaki saat membubarkan acara komunitas motor. Videonya menyebar secara berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Diketahui, pembubaran acara itu dilakukan polisi di daerah Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam potongan video berdurasi sekitar 27 detik itu, Kapolsek Kalapanunggal, AKP I Djubaedi, diteriaki oleh komunitas motor yang tengah mengadakan acara.

Kepada polisi seorang peserta acara yang suaranya terekam dalam video yang beredar meneriaki kapolsek yang membubarkan acara, karena acara itu dianggap melanggar protokol kesehatan Covid-19.

"Kalau izin duitnya gede boleh berjalan. Kalau izin, penyakitnya hilang, Pak?" teriak seorang lelaki dalam rekaman video yang beredar.

Baca juga: Persib Bandung Langsung Lawan Bali United pada Laga Pertama Piala Menpora? Jadwal Masih Bisa Berubah

Baca juga: Millenial Smartfarming, Upaya BNI Kawal Pertanian Masa Depan

Baca juga: SINOPSIS Ikatan Cinta 10 Maret 2021, Babak Baru Nino Tahu Nindi Anak Andin Adalah Reyna

Kapolsek Kalapanunggal I Djubaedi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/3/2021).

Saat itu pihaknya selaku bagian dari Satgas Covid-19 memang sengaja memberikan imbauan agar acara itu dihentikan. 

"Sabtu malam pukul 23.30 WIB dapat informasi dari Polsek Cibadak ada rombongan sepeda motor RX King, diamankan diputar balik. Ternyata mereka akan menuju ke wilayah Kalapanunggal karena mendapatkan undangan anniversary salah satu komunitas RX King. Karena satu,tidak ada izin. Yang kedua, ini masih masa pandemi tidak boleh ada kegiatan. Pagi harinya saya dapat informasi grup ini akan tetap melaksanakan kegiatan, yang berada di Gunung Endut," ujarnya kepada wartawan, Rabu (10/3/2021).

Pihaknya tak tinggal diam, sehingga bersama Satgas Covid-19 Kecamatan Kalapanunggal melakukan pembubaran acara tersebut.

"Setelah mendapat informasi tersebut saya mengontak Satgas Covid, kan satgas banyak, ketuanya Pak Camat, Pak Danramil, dan saya juga untuk antisipasi. Sambil menunggu saya memerintahkan bhabinkantibmas untuk mengecek ke sana untuk memantau situasi di sana, ternyata benar di sana sudah berkumpul ramai orang. Sudah disampaikan juga untuk bubar tapi ternyata mereka tetap berada di lokasi dengan alasan mereka banyak yang datang dari luar dan capek istirahat dulu," ucapnya.

Sampai akhirnya pihaknya bersama Satgas Covid mendatangi lokasi acara sekitar pukul 09.30 WIB dan meminta acara dihentikan karena terdapat kerumunan.

Baca juga: Pak Uu Terima Audiensi Panitia HPN Tingkat Jawa Barat: Pemerintah Membutuhkan Wartawan

"Saya ingatkan soal prokes kemudian untuk mengurangi mobilisasi kerumunan, saya lihat di sana sedikit yang memakai masker. Undangannya juga semua RX King, dan mungkin itu sekabupaten bahkan saya perhatikan ada yang dari luar kabupaten, Cianjur, Bandung, Jakarta, dan Bogor," kata Djubaedi.

Namun, meskipun diteriaki oleh komunitas motor saat lakukan pembubaran, Djubaedi mengaku tidak terpancing emosi.

"Kita kan petugas jangan terbawa emosi, saat itu kita mengedepankan soal aturan-aturan protokol kesehatan. Yang jelas dari satgas covid tidak mengizinkan kegiatan," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved