Ada 50 Kegiatan Penuhi Kriteria, Ini Beberapa Acara di West Java Calendar of Event 2021

Hanya 50 kegiatan yang memenuhi kriteria protokol kesehatan, ini di antaranya daftar acara di West Java Calendar of Event 2021.

Tribun Jabar/Siti Masithoh
Kesenian Tari Topeng khas Cirebon yang ditampilkan di Bazar Takjil Ramadan di Pasar Batik Trusmi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (7/5/2019). Festival Tari Topeng masuk dalam West Java Calendar of Event 2021. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, memastikan bahwa protokol kesehatan menjadi hal utama dalam West Java Calendar of Event 2021.

Program bertajuk Smiling West Java ini pun fokus pada pariwisata berbasis alam dan kebudayaan.

Dedi menyebut, kegiatan yang masuk dalam West Java Calendar of Event 2021 sudah dikurasi oleh banyak pihak, termasuk tim ahli.

Baca juga: Gempa Terkini, Baru Saja Mengguncang Pidie Jaya, Berpusat di Darat, Ini Daerah yang Rasakan Lindu

Baca juga: Kabar Gembira Buat Bobotoh Persib, Satu Pemain Asing Akan Merapat ke Bandung Hari Ini

Dari sekitar 342 agenda yang masuk, hanya 50 kegiatan yang dianggap memenuhi kriteria.

Kriteria yang dimaksud, selain unik, komersial, kreatif, dan memiliki nilai budaya, tim ahli menilai segi komitmen dari kepala daerah.

Karena pengajuan agenda datang dari kabupaten/kota, maka mereka harus siap dengan segala hal penyelenggaraan, promosi, termasuk protokol kesehatan.

“Kurasi ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Jadi, mau tidak mau harus ada penyesuaian dari sisi kriteria. Karena, selain upaya pertumbuhan ekonomi, isu kesehatan juga tetap penting,” katanya di Bandung, Kamis (4/3/2021).

Untuk skala Jawa Barat, katanya, ada 50 agenda. Lalu yang didorong untuk menjadi agenda skala nasional mencapai 10 agenda. Fokusnya memang lebih banyak kebudayaan dan pariwisata berbasis alam.

Dari 50 agenda skala Jawa Barat yang masuk dalam program ini di antaranya, Bandung Design Bienalle (Kota Bandung), Sapta Wara Wayang Kulit (Kabupaten Cirebon), Festival Waduk Darma (Kabupaten Kuningan), Situ Gede Art Festival (Kota Tasikmalaya).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau perkembangan Waduk Darma sebagai destinasi wisata air internasional, Sabtu (17/10/2020).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau perkembangan Waduk Darma sebagai destinasi wisata air internasional, Sabtu (17/10/2020). (Istimewa/Humas Jabar)

Sedangkan agenda yang masuk skala nasional, di antaranya Asia Afrika Festival (Kota Bandung), Ceramic Musik Festival (Kabupaten Majalengka), Festival Tari Topeng (Kota Cirebon), dan Seren Taun Ciptagelar (Kabupaten Sukabumi).

Penyesuaian berlaku pada teknis penyelenggaraan. Dedi mengatakan ada beberapa agenda yang menggunakan sistem daring. Contohnya, sistem ini berlaku untuk sebuah pagelaran seni budaya.

“Ada beberapa even konsepnya hybrid, off line dan online. ada pertunjukan seni budaya, ada pula yang memperlihatkan keindahan alam. Intinya, protokol kesehatan ini mutlak harus dilakukan,” katanya.

Diketahui, kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2019 ke Jawa Barat mencapai 62 juta jiwa. Sedangkan wisatawan mancanegara 1,8 juta jiwa. Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 membuat capaian kunjungan wisatawan menurun karena ada kebijakan skala luar negeri dan dalam negeri yang membatasi pergerakan manusia.

Dedi Taufik mengatakan tahun ini, sektor pariwisata menjadi salah satu yang diandalkan untuk perbaikan perekonomian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved