Perempuan yang Tersandung Kasus Pelat Nomor Bodong TNI Masih Diperiksa di Polrestabes Bandung
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Adanan Mangopang, memastikan perempuan yang memalsukan pelat nomor
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Adanan Mangopang, memastikan perempuan yang memalsukan pelat nomor bodong mobil TNI bakal diproses sesuai aturan berlaku.
"Ya, sudah kita terima semalam. Kita masih periksa yang bersangkutan," ujar Adanan, saat dihubungi, Kamis (4/3/2021).
Perempuan tersebut, kata Adanan, belum dilakukan penahanan. Sebab, masih menunggu hasil dari penyidik.
"Proses hukumnya berjalan, nanti penyidik yang nentukan mau ditahan atau tidak. Tapi yang pasti proses hukum kita tetap proses," katanya.
Baca juga: Pengintai, Pemetik, Penadah, 3 Serangkai Maling Motor Ini Bekerja Efektif, Sudah 19 Motor Digondol
Sebelumnya, video perempuan tengah menunjukan mobilnya yang menggunakan pelat dinas TNI itu viral video di media sosial TikTok.
"Ini anak saya, Mbak e, ini mobil saya ya. Dari pelatnya saja anda sudah bisa tahu dong suami saya itu siapa. Jadi, kalau untuk suami anda yang nggak tahu asal-usulnya gitu ya, jadi saya sarankan jangan apa ya, saya nggak kenal juga sama dia, saya nggak pernah ada..." ujar si perekam video.
Video itu kemudian diketahui pihak Pusat Penerangan (Puspen) TNI. Pihak TNI melalui laman instagramnya menyatakan plat nomor dinas TNI yang terpasang di mobil perempuan itu palsu. Pihak TNI memastikan pelat nomor 3423-00 tak terdaftar di data Mabes TNI.
Tak lama setelah ada tanggapan dari TNI, kembali beredar video perempuan tersebut yang meminta maaf dan mengakui kalau pelat dinas yang dimilikinya palsu. Dia mengatakan pelat itu dibuatnya di Kota Bandung.
Baca juga: Sedang Berjalan di Perumahan, Seorang Ibu Muda yang Tengah Menggendong Bayi Dijambret
"Saya sebelumnya meminta maaf atas ketidaknyamanan kepada seluruh warga Indonesia dan atas beredar luasnya video saya yang lagi viral banget mengenai pelat dinas. Itu saya katakan bahwa mohon maaf sekali itu sebenarnya pelat dinas palsu alias bodong. Dan saya membuat itu di Kota Bandung," katanya.
"Atas ketidaknyamanannya, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya pada seluruh keluarga Indonesia pada jajaran satuan TNI dan semua yang berkaitan saya minta-maaf dan saya janji tidak akan mengulanginya lagi. Saya juga di sini sangat menyesal atas kekhilafan saya," tambahnya.