Partai Demokrat Munculkan 9 Nama untuk Pilgub Jabar 2024, Ada Cellica hingga Erwan Setiawan
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menuliskan sembilan nama kader Partai Demokrat
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menuliskan sembilan nama kader Partai Demokrat yang berpeluang diusung pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar berikutnya. Sembilan nama tersebut dituliskannya melalui akun twitter pribadinya, @andiarief_, Senin (1/3).
Sembilan nama kader Partai Demokrat tersebut adalah
1.Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang)
2. Dede Yusuf (Anggota DPR RI)
3. Herman Khaeron (Anggota DPR RI dan Ketua BPOKK Demokrat)
4. Nashrudin Azis (Wali Kota Cirebon)
5. Mohamad Muraz (Anggota DPR RI)
6. Anton S Surrato (Anggota DPR RI)
7. Erwan Setiawan (Wakil Bupati Sumedang)
8. Agung B Santoso (Anggota DPR RI)
9. Irfan Suryanagara (Anggota DPRD Jabar dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar)
Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, Irfan Suryanagara, mengatakan cuitan Andi Arief melalui akun twitternya tersebut menyatakan bahwa di Jawa Barat ada sejumlah kader Partai Demokrat yang memiliki nama besar yang siap tempur untuk diusung dalam Pilgub Jabar selanjutnya.
"Pak Andi Arief selaku Ketua Bappilu, dia punya anak buah di daerah-daerah untuk meninjau, dan saya pikir kader-kader itu juga layak memang diusung. Bu Cellica, Pa Azis, Pa Erwan, yang pengalaman menjadi kepala daerah. Juga Dede Yusuf, Herman Khaeron, Anton Suratto, dan lainnya, sudah pengalaman di DPR RI. Saya mah nomor 9 atuh jauh," kata Irfan.
Baca juga: Mantan Presiden Klub Barcelona Ditangkap Kepolisian Spanyol, Stadion Camp Nou Digeledah
Sembilan nama ini, katanya, akan menjalani penjaringan dan pengukuran elektabilitas. Terlebih penyelenggaraan Pilgub Jabar 2024, katanya, masih beberapa tahun lagi.
Irfan menggarisbawahi bahwa Partai Demokrat di Jabar tidak bisa mengusung sendiri calonnya, melainkan harus membentuk koalisi. Selama ini pun, katanya, Partai Demokrat di Jabar menjalin silaturahmi yang baik dengan semua partai.
"Koalisi Demokrat dekat dengan PKS di Pilkada 2020, kami menang di lima daerah. Demokrat juga dekat dengan Golkar yang sama-sama mengusung calon pada Pilgub sebelumnya. Dengan PDIP dan Gerindra juga dekat," katanya.
Pelajaran dari Pilgub Jabar 2018, katanya, yakni Partai Demokrat harus lebih berhati-hati. Terutama, dalam pengusungan dan penyelamatan suara di detik-detik terakhir.
"Belajar dari pilgub sebelumnya, kita akan hati-hati. Dulu kami mengusung Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu, kemudian di detik-detik terakhir berubah lagi pasangannya. Kemudian suara kita di detik-detik terakhir dari 49 persen, seakan-akan lari ke kiri dan kanan. Kami akan lebih banyak mendengar konstituen dari bawah," katanya.
Baca juga: Kendarai Motor dengan Kecepatan Tinggi, Pelajar Tabrak Mobil dan Truk, Tewas di Lokasi Kejadian
Inilah saatnya, kata Irfan, Partai Demokrat mengukur diri dan memacu kemampuan mesin partai untuk bergerak maksimal, dengan kadernya sendiri. Pilgub Jabar, katanya, adalah hajat besar yang harus betul-betul direncanakan dan dilaksanakan.
Tidak menutup kemungkinan, katanya, nama-nama kader Partai Demokrat ini akan disandingkan dengan Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar selanjutnya. Berbagai kemungkinan, ujarnya, masih bisa terjadi.
"Kenapa enggak dengan Ridwan Kamil, semua kan bisa saja. Contohnya Ridwan Kamil dengan Pak Azis yang sudah dua periode jadi Wali Kota Cirebon. Kemudian Dede Yusuf juga Cellica, kan pasti leading mereka. Pernah menjadi kepala daerah. Juga nama lainnya yang jadi anggota dewan," katanya.