Minat Pelaku Usaha Kuliner di Bandung Tertinggi dalam FoodStartup Indonesia
Melalui FSI, para pelaku usaha subsektor kuliner diharapkan bisa terus tumbuh dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri meski pandemi masih menghantui
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kuliner lokal Bandung masuk pada jajaran juara dunia dan juara 1 se-ASEAN dari Taste Atlas Award 2020.
Tak heran Bandung selalu disebut-sebut sebagai pusat kuliner dan jadi sasaran wisatawan untuk berwisata kuliner.
Memiliki cita rasa lokal yang dicintai masyarakat, Anda bisa dengan mudah menemukan berbagai jajanan lokal ketika datang ke Bandung.
Kelezatan makanan yang ada di Bandung terbukti dengan tingginya minat para pelaku usaha kuliner untuk mengembangkan usahanya.
Sebanyak 75 peserta yang berasal dari bidang kuliner Bandung mengikuti sosialisasi FoodStartup Indonesia (FSI) yang diadakan di Hotel Pullman Grand Central Bandung, Rabu (24/2/2021).
Konsisten membangun ekosistem industri kuliner sejak 2016, FSI menghubungkan pelaku subseketor kuliner kepada akses pembiayaan/ permodalan dan fasilitasi lain berupa mentoring dan coaching kepada finalis.
Baca juga: Bacaan Doa yang Baik Dipanjatkan Saat Terjadi Gempa Bumi, Memohon Agar Diberi Keselamatan
Misalnya saja pada tahun lalu, jumlah pendaftar FSI mencapai 6.499 peserta. Angka ini menunjukan minat pelaku usaha kuliner cukup tinggi dalam situasi pandemi Covid-19.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/ Baparekraf, Hanifah Makarim mengatakan Bandung menjadi kota kuliner yang potensial mengikuti ajang FSI.
"Total peserta yang ikut di Bandung ada 600, tetapi karena masih dalam situasi pandemi cuma 75 yang diundang, sisanya ikut secara online," ujar Hanifah saat ditemui seusai acara.
Ia mengatakan Bandung, Jawa Timur, dan Jakarta menjadi penyumbang terbanyak peserta FSI.
Ia melihat bisnis kuliner di Bandung selalu berkembang dibandingkan di daerah lain.
"Kota Bandung menjadi contoh bagaimana pelaku usaha sub sektor kuliner berupaya tetap tumbuh dan produktif meski masih dalam pandemi Covid-19," ujarnya.
Hanifah mengatakan, sosialisasi yang diberikan adalah mempertemukan para pelaku usaha dengan investor bank maupun non bank.
Baca juga: Tabiat Amanda Manopo Andin Ikatan Cinta Dibongkar, Manajer sampai Geleng-geleng dengan Kebiasaan Ini