Dedi Mulyadi Dua Kali Ditampar Orang Sakit Jiwa, Tetap Senyum Minta Izin Anaknya Masuk Pesantren

Setelah mengunjungi warga korban banjir, anggota DPR RI Dedi Mulyadi kemudian menuju ke rumah Raihan

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Dedi Mulyadi Dua Kali Ditampar Orang Sakit Jiwa, Tetap Senyum Minta Izin Anaknya Masuk Pesantren 

TRIBUNJABAR.ID - Setelah mengunjungi warga korban banjir, anggota DPR RI Dedi Mulyadi kemudian menuju ke rumah Raihan di Kabupaten Karawang.

Raihan adalah bocah yang dipukuli warga karena disangka hendak mencuri di sebuah warung di Kabupaten Karawang.

Raihan sendiri sudah tidak memiliki ibu karena meninggal dunia. Sedangkan sang ayah menderita sakit jiwa.

Kedatangan Dedi Mulyadi ke rumah Raihan sendiri, untuk meminta izin kepada Iwan, ayah Raihan, guna memasukkan Yusuf Fadhilah, adik Raihan, ke Pesantren Cireok, Purwakarta.

Baca juga: Cerita Fadly Akhirnya Bawakan Lagu Tanpa Batas Waktu, Jadi Booming dan Soundtrack Ikatan Cinta

Namun kemudian terjadi insiden yang mengagetkan di dalam rumah Raihan.

Saat Dedi Mulyadi meminta izin kepada Iwan untuk memasukan Yusuf ke pesantren, tanpa disangka tiba-tiba Iwan melayangkan tangannya ke arah wajah Dedi Mulyadi.

Tak hanya sekali, Iwan menampar wajah Dedi Mulyadi dua kali.

Meski mengagetkan, dua kali tamparan itu tidak membuat Dedi marah, malah mantan bupati Purwakarta itu terlihat tenang dan tersenyum.

"Saya tetap tersenyum karena dia melakukan itu tanpa kesadaran. Suatu saat, saya akan membawanya untuk diobati," kata Dedi melalui ponselnya.

Baca juga: BMKG: Hati-hati, Perairan Pantura Cirebon-Indramayu Berpotensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

Dedi Mulyadi dan Yusuf Fadlilah
Dedi Mulyadi dan Yusuf Fadlilah (istimewa)

Setelah situasi memungkinkan, Dedi Mulyadi lalu membawa Yusuf untuk belajar di Pesantren Cireok.

Yusuf sendiri terlihat senang, senyum tampak mengembang di bibirnya.

Yusuf pun kini menjadi santri di Pesantren Cireok dan menjadi teman Caswara, Agis, Fikri, dan Iqbal.

Keempat anak tersebut juga ditolong Dedi Mulyadi dan dimasukkan ke pesantren.

"Semoga mereka tumbuh menjadi anak yang saleh. Tak ada perjuangan tanpa risiko. Mobil tenggelam dan ditampar dua kali adalah kenangan terindah yang saya nikmati," kata Dedi.

Baca juga: Kecanduan Game Online Bikin Bocah di Subang Meninggal, Derita Gangguan Syaraf dan Sakit Kepala

Yusuf, Raihan, dan Dedi Mulyadi
Yusuf, Raihan, dan Dedi Mulyadi (istimewa)
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved