Kisah Biok, Kakek Tunarungu yang Simpan Uang Rp 81 Juta Dalam Karung, Sempat Dapat Perlakuan Jahat
Ini kisah Biok, kakek tunarungu 81 tahun yang menyimpan uang Rp 81 juta di karung di rumahnya. Uang itu hasil mencuci piring di pesta pernikahan.
TRIBUNJABAR.ID, PAYAKUMBUH - Nama aslinya Payuri. Umurnya sudah sepuh, 81 tahun.
Ia juga merupakan penyandang tunarungu dan merupakan warga Payakumbuh, Sumatera Barat.
Beberapa hari terakhir, pria yang akrab disapa Biok ini menyita perhatian.
Baca juga: Siapa Willy Suami Marcella Daryanani? Ini Foto Meriahnya Pernikahan Mereka, Kue Pengantin Tak Biasa
Baca juga: Ide Nyeleneh Pelatih Persib Saat Piala Menpora 2021, Laga Tak Digelar 2x45 Menit, Jadi Bagaimana?
Ia menyimpan uang Rp 81 juta di dalam karung di rumahnya.
Uang itu ia kumpulkan dari hasil mencuci piring di pesta pernikahan selama bertahun-tahun.
Ia memang dikenal sering membantu pesta pernikahan di Payakumbuh dan sekitarnya.
Tugasnya mencuci piring.
Anton, seorang keluarga Biok mengatakan, uang puluhan juta itu didapatkan Biok dari hasil kerjanya saat mencuci piring di tempat pesta pernikahan dan bukan hasil mengemis.
"Biasanya ia bekerja sebagai pencuci piring di tempat-tempat pernikahan di Payakumbuh. Saya yakin orang Payakumbuh pasti melihat dan mengenal Biok. Uang tersebut pun juga bukan dari hasil mengemis karena ia sering bekerja sebagai pencuci piring, meskipun kadang juga ada dikasih oleh orang tanpa ia minta," kata Anton dikutip dari Antara.
Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh, Musleniyetti mengatakan, Biok mengumpulkan uang tersebut selama bertahun-tahun.
Sebab, saat dilakukan penghitungan ada uang yang tidak laku.
"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an, karena ada uang lama era tahun itu," kata Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh, Musleniyetti, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Untuk menghitung jumlah uang yang ada dalam karung milik kakek Biok, sambung Muslenyetti, dibutuhkan waktu dua hari dan melibatkan 12 orang.
Uang tersebut terdiri dari pecahan Rp 10.000 hingga Rp 100.000.
"Totalnya ada sekitar Rp 81 juta. Dihitung selama 2 hari," ujarnya.