Edhy Prabowo Minta Warga Tidak Mem-bully Dirinya, ''Saya Tidak Mencuri Uang Negara Sedikit Pun''

Meski sudah jadi tersangka dan ditahan setelah terbukti menerima suap dalam operasi tangkap tangan

Editor: Ichsan
tribunnews
Edhy Prabowo Minta Warga Tidak Mem-bully Dirinya, ''Saya Tidak Mencuri Uang Negara Sedikit Pun'' 

TRIBUNJABAR.ID - Meski sudah jadi tersangka dan ditahan setelah terbukti menerima suap dalam operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo malah mengatakan, ia tidak mencuri sepeser pun uang negara.

Menurut Edhy Prabowo ia tidak menyusahkan negara dan meminta warga tidak menyudutkan dan mem-bully lagi dirinya.

"Saya seolah-olah orang yang di-bully, orang yang paling menyusahkan negara. Saya tidak mencuri uang negara, saya tidak sedikitpun mencuri uang negara," ucap Edhy di pelataran Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Hasil Liga Italia Pekan 23, Juventus Pesta Gol, Cristiano Ronaldo Ciptakan Brace, Tempel AC Milan

Edhy Prabowo mengatakan kasus yang menjeratnya tidak seharusnya menghapus prestasi yang diukirnya.

Ia pun menyinggung mengenai jasanya dalam memajukan cabang olahraga pencak silat.

Sebagai Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Edhy berperan membawa 14 medali emas dari cabang pencak silat dalam perhelatan Asian Games 2018 lalu.

"Saya jadi menteri bukan karena tiba-tiba. Saya juga bawa atlet kita (meraih, red) emas. 14 emas untuk Asian Games kemarin. Kenapa itu tidak dihormati," tutur Edhy.

Edhy mengakui kesalahannya atas kasus dugaan suap izin ekspor benur.

Baca juga: Hasil Indonesian Idol di Luar Dugaan, Kutukan Top 8 Terulang? Pulangnya Kontestan Ini Mengejutkan

Namun, ia menegaskan akan bertanggung jawab dan tidak akan lari dari proses hukum tersebut.

"Tapi kenapa tidak berbicara dari kebenaran yang saya buat juga?" kata Edhy.

KPK menetapkan Edhy Prabowo dan enam orang tersangka lainnya dalam perkara ini.

Mereka adalah Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Safri.

Kemudian Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas Andreau Pribadi Misata, Sekretaris Pribadi Menteri Kelautan dan Perikanan Amiril Mukminin.

Selanjutnya, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, dan Direktur PT Dua Putra Perkasa Pratama (DPPP) Suharjito.

Baca juga: BENI OKTOVIANTO Mundur dari Persib Bandung dengan Alasan Hendak Menikah

PT ACK merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk oleh KKP untuk mengangkut benih lobster ke luar negeri.

KPK menduga ACK sebenarnya milik Edhy Prabowo.

Sebagian keuntungan dari biaya angkut benih yang dipatok sebesar Rp1.800 perekor diduga mengalir ke kantong Edhy.

Dakwaan Suharjito juga membeberkan bahwa Edhy meminta Rp5 miliar supaya mendapatkan izin ekspor.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved