DI BANDUNG ADA POLWAN Kena Narkoba, di Kalteng Polwan Jadi Wakapolda, Ini Sosok Brigjen Ida Oetari
Brigjen Pol Ida Oetari, polisi wanita yang menjadi sorotan karena ikut mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kini jadi Wakapolda Kalteng.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Di Kota Bandung ada Polwan ditangkap karena kasus narkoba dan beritanya masih viral.
Tak kalah viral, di Kalimatan Tengah viral Polwan naik pangkat menjadi Wakapolda Kalimaten Tengah.
Dia adalah Brigjen Pol Ida Oetari, polisi wanita yang menjadi sorotan karena ikut mendampingi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat uji kelayakan di hadapan anggota DPR RI, Januari lalu.
Prestasinya berbalik dengan Kapolsek Astanaanyar Kota Bandung, Jawa Barat, yang ditangkap Propam Polda Jabar atas perintah Propam Mabes Polri karena kedapatan memakai narkoba jenis sabu-sabu.
Kapolda Jabar Jenderal Irjen Achmad Dofiri pun sempat jengkel dan berjanji akan memproses hukum tanpa pandang bulu, meskipun anggota Polri.
Baca juga: Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Buka Suara soal Kompol Yuni: Saya Kira Jelas, Tak Ada Toleransi
Baca juga: VIDEO-Kapolda Jabar Sesalkan Kompol Yuni DKK Terlibat Narkoba, Pilihannya Dipecat Atau Dipidana
Baca juga: Vicky Batal Menikah dengan Kalina padahal Terlihat Bahagia, Mantan Istri: Mau Komentar Takut Dosa
Berbeda dengan Kompol Yuni yang kini masih menjadi sorotan karena kasus narkoba, sosok Brigjen Pol Ida Oetari menjadi sorotan karena prestasinya menanjak di bawah kepemimpinan Kapolri baru.
Sosok Brigjen Pol Ida Oetari
Sosok Polwan berpangkat jenderal menjadi perhatian saat fit and proper test calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit oleh Komisi III DPR RI, Januari lalu.
Adalah Brigjen Pol Ida Oetari, yang ketika itu menjadi satu dari 9 perwira polisi yang mendampingi Komjen Listyo Sigit dalam uji kelayakan atau fit and proper test.
Bahkan kehadiran Brigjen Ida Oetari mendapat perhatian dari salah satu anggota DPR RI yang datang kala itu.
"Kami didampingi oleh bapak wakapolri, bapak kabarpolri, kamdiklat Polri, kadiv propam, kemudian kapolda Aceh, kapolda Sulut, kemudian ada ibu Ida Oetari, kemudian junior kami Ahrie Sonta kapolres, kemudian staf kami dan dua operator," kata Litsyo dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021) dikutip dari Kompas.com.
Kamis kemarin, seiring dikeluarkannya telegram mutasi perwira Polri, Brigjen Ida Oetari Poernamasari, satu-satunya Polwan yang masuk dalam daftar mutasi dan diangkat menjadi Wakapolda Kalimantan Tengah.
Saat ini ia menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Gadikwa Lembaga Diklat Polri mendapat jabatan baru menjadi Wakapolda Kalteng.
Mungkin banyak kalangan yang tidak tahu jika Ida Oetari Poernamasari bukan lulusan Akpol.
Ia lulus dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 1987.
Lulus dari SIPSS, Ida Oetari Poernamasari bertugas di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Timur selama 17 tahun.
Baca juga: Bagaimana Nissa Sabyan-Ayus Berduaan Saat Off Air Dibongkar, Mantan Manajer Akui Pernah Beri Nasihat
Baca juga: Sosok Anak Perempuan Tukul Arwana, Wajahnya Cantik tapi Jarang Tersorot, Ini Fotonyaa
Sebelum menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Gadikwa Lembaga Diklat Polri, ia pernah bertugas di BNN sebagai Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah Dep Rehab BNN pada 2013.
Dalam sebuah wawancara, Ida Oetari juga tidak segan membocorkan kiat-kiatnya sehingga bisa mendapat posisi bintang satu di pundaknya.
"Saya bukan dari Akpol, tapi dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) angkatan 87. Intinya kalau mau berkarir bagus ya harus bekerja yang terbaik, iklas dan jangan lupa berdoa. Karena pangkat itu titipan dan amanah," terang Ida Utari.
Ditanya soal bagaimana nantinya apabila pimpinan Polri menarik dirinya untuk bertugas kembali di Institusi Polri, ? Misalnya penempatan sebagai Kapolda? Merespon itu, Ida menjawab dirinya siap ditempatkan dimana saja.
"Dimanapun nantinya ditempatkan, saya siap. Kami Polwan harus punya warna dan berarti bagi masyarakat. Itu yang terpenting," tegas Ida Utari.
Selanjutnya Ida Oetari juga mengimbau seluruh Polwan di Indonesia agar tekun melakukan tanggung jawab dan tugasnya.
"Rekan-rekan Polwan, bekerjalah dengan tekun. Jangan lupa sekolah, tempuh sekolah dengan baik. Diiringi dengan doa dan kerja iklas," imbuhnya.
Ketua Konferensi Polwan Sedunia
Dikutip dari TribunBali, Ida Oetari juga menjabat sebagai Ketua Konferensi Polwan Sedunia, atau International Association of Women Police (IAWP).
Dikutip dari www.iawp2020indonesia.org, IAWP adalah organisasi yang menaungi polisi wanita di seluruh dunia.
IAWP didirikan pada 1915 di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Anggota IAWP terdiri dari 73 negara dan setiap tahunnya mengadakan konferensi internasional di berbagai negara.
Setelah berjalan selama 104 tahun, Indonesia terpilih sebagai negara tuan rumah pertama di Asia yang menjadi tuan rumah IAWP Conference pada 2020, tepatnya di Yogyakarta.
Pencapaian ini diraih karena 3 delegasi Polwan Indonesia memenangkan Bidding di Quito, Ekuador pada 5 Maret dengan presentasi yang memukau dari Direksi.
Delegasi dipimpin oleh Brigjen Pol Ida Oetari didampingi anggotanya, Inspektur Polisi Yuli Cahyanti, dan Inspektur Senior Polisi Anggraini Putri.
IPW Soroti Mutasi Terbaru Polri
Indonesia Police Watch (IPW) menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit sangat kesulitan melakukan mutasi secara maksimal untuk mencapai konsep Presisi yang dicanangkannya dalam uji kepatutan di DPR.
"Sebab gerbong mutasi yg bisa dilakukan Sigit hanya sebatas pada bintang dua ke bawah," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima, Jumat (19/2/2021).
Sedangkan mutasi di posisi bintang tiga hanya ada dua tempat yang kosong, yakni Kabareskrim dan Sestama Lemhanas.
"Yang menarik dalam mutasi pertama Kapolri Sigit ini, posisi Sestama Lemhanas masih dibiarkan kosong. Sepertinya Sigit masih mencari figur tepat yang akan digeser ke sana," katanya.
Neta melanjutkan posisi lainnya masih dijabat oleh jenderal bintang tiga yang masa dinasnya masih lama, yakni dua tahun lagi.
"Sehingga perputaran mutasi ke posisi bintang tiga sangat terbatas dan stagnan. Kondisi ini tentunya membuat Kapolri Sigit kesulitan dalam menggerakkan gerbong mutasi dengan maksimal," kata Neta.
"Dan dampaknya organisasi Polri akan stagnan hingga dua tahun ke depan, apalagi Kapolri Sigit sendiri baru pensiun di tahun 2027. Bagaimana pun, ini menjadi dilema dalam dinamika Polri ke depan," pungkas Neta.
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit melakukan mutasi di jajarannya. Beberapa nama perwira tinggi Polri menduduki pos baru.
Adapun nama-nama dan pos yang santer diberitakan yakni Komjen Agus Andrianto yang ditunjuk sebagai Kabareskrim. Posisi Agus sebelumnya, yakni Kabaharkam, diisi oleh Komjen Pol Arief Sulistyanto yang sebelumnya menjabat Kalemdiklatpol.
Sementara Kalemdiklatpol diisi oleh Komjen Ryko Amelza Dahniel yang sebelumnya mengisi jabatan sebagai Kabaintelkam Polri.
Posisi Kabaintelkam Polri sendiri kini diisi oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.
Nantinya, Kapolda Papua akan dipimpin oleh Wakapolda Papua yakni Brigjen Mathius D Fakhiri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Lulusan Akpol, Ini Jejak Karier Brigjen Ida Oetari, Polwan yang Dipilih Jadi Wakapolda Kalteng