Sambut Hari Peduli Sampah, Pemulung Bakal Dilengkapi dengan Aplikasi, Ini Tujuannya

Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) bakal membekali pemulung dengan aplikasi agar tidak ada lagi stigma negatif terhadap pemulung.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Petugas Mitra Greeny menimbang dan mencatat sampah warga. Pemulung akan dibekali dengan aplikasi agar tidak ada lagi stigma negatif terhadap pemulung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) bakal membekali pemulung dengan aplikasi agar tidak ada lagi stigma negatif terhadap pemulung.

Pris Poly Lengkong, Ketua IPI, mengatakan, selama ini pemulung kerap kali dipandang negatif karena dianggap ilegal dan liar.

Berangkat dari stigma tersebut, pihaknya kemudian menciptakan sebuah aplikasi digital yang dapat membantu pengolahan sampah agar lebih efektif untuk meningkatkan derajat para pemulung.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode Malam Ini 18 Februari 2021 di RCTI, Kisah Andin dan Al Akan Rumit Lagi

Baca juga: Awalnya Menolak, Setelah Tahu Ganti Rugi Miliaran Rupiah Luluh Juga, Sekarang jadi Orang Kaya Baru

"Padahal selama ini pemulung merupakan orang yang mendedikasikan setiap saat waktunya untuk membersihkan sampah orang lain. Pemulung adalah pahlawan 3R (reduce, reuse, dan recycle) yang ironisnya 3R merupakan amanat dari UU Pengolahan Sampah," ujar Pris, di Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Rabu (17/2/2021).

Aplikasi yang disiapkan itu bernama Greeny, hasil kolaborasi IPI dengan kelompok pegiat lingkungan.

Aplikasi tersebut, kata dia, bakal banyak berkontribusi untuk mengatasi persoalan sampah.

Menurutnya, pola hubungan pemulung terjadi dalam dua dimensi, yakni horizontal dan vertikal.

Para pemulung itu memiliki relasi langsung dengan pelapak atau bandar, lalu secara vertikal pemulung itu berhubungan tidak langsung juga dengan industri.

Sejumlah petugas Mitra Greeny mengambil sampah yang sudah dipisah-pisah berdasarkan jenisnya.
Sejumlah petugas Mitra Greeny mengambil sampah yang sudah dipisah-pisah berdasarkan jenisnya. (Tribun Jabar)

Melalui aplikasi itu, kata dia, para pemulung memasuki era teknologi 4.0, di mana mereka bisa bekerja dengan lebih layak.

Mulai dari menggunakan seragam, kendaraan untuk mengambil sampah (bentor), dan gadget yang memadai serta penghasilan yang lebih baik.

"Selain itu, Pemulung 4.0 nantinya akan dibuat lebih beredukasi untuk menjamin kenyamanan masyarakat," katanya.

Founder Greeny yang juga salah satu pendiri IPI, Boy Tjakra, menambahkan, pihaknya memiliki keinginan untuk menyelesaikan persoalan sampah di Indonesia.

"Salah satu cara yang menurut kami paling ampuh adalah dengan melakukan perubahan sistem kerja ke arah digitalisasi," ujar Boy.

Melalui aplikasi Greeny, kata dia, masyarakat bisa menyimpan sampah yang akan didaur ulang untuk kemudian diambil.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved