Tempat Pesugihan di Kuningan Ini Ramai Meski Pandemi, Minta Jabatan Hingga Harta, Apa Syaratnya?

Juru kunci atau kuncen di Gunung Simpay mengatakan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan melakukan pesugihan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
lokasi pesugihan di gunung simpay 

"Bentuk sesaji itu seperti dua buah kelapa ijo, sate kambing dua tusuk, sembilan butir telur ayam kampung, air lima gelas berbeda rupa itu ada kopi manis, kopi pahit, teh manis, teh pahit, dan air putih.

Kemudian tidak lupa disediakan uang dengan pecahan terbesar sebagai sampel untuk memberi tahu mahluk gaib dalam berusaha nanti.

Setelah lengkap persyaratan dan pembekalan doa saat ritual nanti. Kami antar ke lokasi dan membuka jalur komunikasi atau istilah ngerekes," ujarnya.

Mengenai durasi dalam pelaksanaan ritual, kata Ading, ini bergantung pada nilai ke-khusyukan saat melangsungkan kegiatan tersebut.

"Biasanya, ketika sudah hadir dan berhadapan. Pelaksana pesugihan dan makhluk gaib itu melakukan perjanjian tertentu.

Selesai dari sana, pelaksana pesugihan tadi boleh pulang dan melakukan aktivitas pada umunya dengan cita-cita tadi," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, selama pandemi Covid-19 hampir setahun lebih berjalan, lokasi pesugihan Gunung Simpay, di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan ini tak pernah sepi pengunjung alias pemohon.

Hal itu dikatakan Ading, Selasa (16/2/2021).

Ading menyebut Gunung Simpay merupakan lahan keramat yang memiliki lebih dari satu pasarean alias makam tokoh leluhur desa.

"Kawasan Gunung Simpay di sini, ada Makam Buyut Saringsingan, Kuwu Rongkah, Syeh Semar Kuncung, Eyang Winanta atau Panenjoan Buyut Sakti dan juga ada Makam Eyang Surajaya.

Nama-nama disebut tadi merupakan tokoh desa di jaman sebelum kemerdekaan dan yang memperkokoh terbentuknya desa ini" ujarnya.

"Ya, selama tiap tahunnya itu ada sekitar 20 orang datang dan melakukan ritual yang di harapkan sebelumnya.

Seperti di masa Pandemi Covid19 sekarang, pemohon itu rata-rata ingin naik jabatan, pangkat dan meraup kekayaan hingga menjadi miliarder," ujarnya.

"Ini banyak di datangi dari luar Kabupaten Kuningan. Orang yang datang itu, dari Pulau Jawa dan ada juga dari Sumatra bahkan luar pulau," ujar Ading didampingi Wahidi yang akrab disapa Mang Way (54).

Ditempat sama, Mang Way yang juga tokoh pemuda desa setempat ini mengatakan, lokasi sakral dalam berharap cepat sukses di Gunung Simpay itu sudah tidak asing sebagai tempat pesugihan di desa setempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved