Baru 18 Tahun, Gadis Ini Sudah Jadi PSK, Ini Penyebab Dia Jadi PSK dan Ceritanya Bertahan Hidup
Dibilang kecil-kecilan karena mereka menggunakan kamar kontrakan untuk melayani pelanggan.
Gadis berambut sebahu, berkulit coklat, berwajah tirus, setinggi kurang lebih 165 sentimeter ini perantau dari Riau.
Saban selesai melayani satu tamunya, Leida harus mandi untuk menjemput tamu lain yang memakai jasanya.
"Baru setahun, diajak teman sih awalnya," cerita Leida.
Baca juga: Pembunuh Dwi Farica Lestari Janda Muda asal Subang Terancam Hukuman Mati, Ini Alasannya
Baca juga: Cerita Lain Angkernya Gunung Putri, Hanya Berdua, Ada Suara di Kursi Belakang, Saat Dilihat Ternyata
Ia dan teman-temannya biasa menjaring pelanggan melalui aplikasi MiChat.
Senyumnya mengembang, jika melihat pesan masuk di ponselnya. Artinya, dia dapat pelanggan baru.
Seperti sudah jadi ritual, ia bergegas ia berbenah merapikan penampilan.
Acapkali ada tamu baru, ia selalu memakai wangi-wangian di tubuhnya yang tinggi semampai.
Ia sudah membayangkan akan mendapat bayaran Rp 300 ribu untuk sekali kencan, setelah proses tawar menawar dengan pria itu deal.
Kamar bercinta yang dipakai melayani tamu menyediakan dua kasur lipat, bantal dan guling.
Sejumlah alat rias, beberapa bungkus makanan dan remah-remahnya, berserakan di sudut lantai.
Sebuah kipas angin berukuran kecil, tak mampu menghilangkan hawa panas dari dalam ruangan tersebut.
Leida, seperti teman-temannya yang lain, punya sejumlah peraturan yang wajib ditaati pelanggan.
"Satu kali main ya, maksimal satu jam lah," kata Leida.
Sementara Leida menservis pelanggannya, dua wanita temannya menunggu di lorong.
Mereka juga menunggu pesan masuk dari tamu yang ingin mendapat layanan mereka.