Ratusan PSK Dominan Asal Jabar Dipulangkan, Disediakan Anggaran Rp 296 Juta, Dua Lokalisasi Ditutup

152 pekerja seks komersial (PSK) dari kawasan lokalisasi Teluk Bayur dan Parit Enam dipulangkan. Dari ratusan PSK itu dominan asal Jawa Barat.

Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
ILUSTRASI --- 152 pekerja seks komersial (PSK) dari kawasan lokalisasi Teluk Bayur dan Parit Enam dipulangkan. Dari ratusan PSK itu dominan asal Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID - Ratusan pekerja seks komersial (PSK) terjaring operasi atau razia yang dilakukan Pemkot Pangkalpinang, bersama TNI dan Polri.

Dari ratusan PKS itu dominan berasal dari Jawa Barat.

Dari hasil pembahasan Pemkot Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, ratusan PSK dominan Jawa Barat akan dipulangkan ke daerah masing-masing.

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 296 juta untuk memulangkan ratusan wanita yang diduga PSK di sejumlah tempat hiburan malam.

Baca juga: Pengakuan PSK Hamil Tua di Tasik yang Nekat Menjajakan Diri, Ternyata Banyak Peminat

Baca juga: Pengakuan PSK Hamil Tua yang Nekat Menjajakan Diri, Ternyata Banyak Peminat, Mungkin Beda Aja Kali

Proses pemulangan itu berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 karena adanya tahapan karantina.

Kepala Dinas Sosial Pangkalpinang Rika Komarina mengatakan, anggaran yang disediakan meliputi tiket transportasi dan konsumsi selama karantina.

"Rencana penutupan lokalisasi telah dimulai sejak tahun lalu. Ini bukan lambat, tapi ada proses yang harus kita lewati," ujar Rika di Balaikota, Senin (15/2/2021).

Sebelumnya Pemkot Pangkalpinang bersama kepolisian dan TNI melakukan razia besar-besaran terhadap sejumlah tempat lokalisasi.

Dalam razia itu terjaring sebanyak 152 PSK yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat.

Setelah pendataan dilakukan, kemudian para PSK tersebut dipulangkan ke daerah asal dengan bantuan anggaran dari pemerintah.

Selanjutnya kawasan lokalisasi bakal diubah sebagai tempat pendidikan keagamaan.

Para PSK pertama kali masuk ke Pangkalpinang dengan dalih bekerja sebagai pelayan kafe dan restoran.

Baca juga: Tengah Nongkrong dengan Dua Temannya, Wanita Hamil Diduga PSK Diciduk Tim Maung Galunggung

Baca juga: Penderitaan Ashanty, Tiap Minggu Swab Test karena Punya Sakit Bawaan, Kini Positif Covid-19

Gelar Rapat Koordinasi

Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelarkan rapat koordinasi, terkait rencana penutupan terhadap lokalisasi teluk bayur dan parit enam, Rabu (10/02/2021).

Dipimipin oleh sekretaris daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam dalam rakor tersebut hadir beberapa instansi terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pangkalpinang, Sat Pol PP Kota Pangkalpinang dan beberapa instansi lainnya.

Namun Radmida Dawam mengaku saat ini pihaknya akan segera melakukan penutupan lokai, menyusul anggaran yang sudah disiapkan oleh Pemkot Pangkalpinang.

"Sekarang kita sudah siap dan lokalisasi akan segera ditutup, nanti bersama dengan forkopimda kita akan menutup permanen dan kita harapkan ini bisa berjalan lancar," katanya.

Terkait kapan dilakukan penutupan, Radmida Dawam mengaku akan segera melakukan penutupan dalam waktu dekat usai menyelesaikan beberapa mekanisme terkait pemulangan para PSK.

"Tahapan nanti tunggu saja waktunya, kita sudah menyiapkan mekanisme atau strategi yang penting ini dilakukan dengan humanis dan juga memanusiakan mereka. Akan tetapi kita tetap tegas, dalam melakukan penutupan ini," tegasnya.

"Nanti mereka akan dipulangkan tapi sebelumnya mereka akan berikan penjelasan terlebih dahulu, serta akan dipulangkan untuk biaya kita sudah anggarkan untuk pemulangan mereka," tambahnya.

Sementara itu diketahui anggaran sekitar Rp 296 juta dari Dinsos Kota Pangkalpinang, telah disiapkan untuk pemulangan 152 PSK yang terbagi 122 PSK di yang ada di parit enam dan 30 PSK di lokalisasi teluk bayur.

"152 orang yang akan dikembalikan, untuk persiapan sesuai tupoksi artinya Dinsos siap untuk memulangkan. Kenapa saat ini Pemkot terkesan lambat, jangan berpikir negatif dulu dengan Pemkot. Pemulangan itu ada mekanisme yang kita lalui, ini juga insyaallah rapat terakhir.

Total sekitar Rp 296 juta peruntukan untuk tiket dan konsumsi pada saat dikarantina," kata Kepala Dinsos Kota Pangkalpinang, Rika Komarina.

Lebih lanjut Plt. Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang, Efran mengaku pihaknya sudah siap melakukan penutupan terhadap dua lokalisasi tersebut.

"Tunggu saja nanti, untuk penutupan akan kita kerahkan anggota sekitar dua peleton," ungkap Efran. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Penutupan Lokalisasi di Pangkalpinang, 152 PSK Segera Dipulangkan, https://bangka.tribunnews.com/2021/02/10/penutupan-lokalisasi-di-pangkalpinang-152-psk-segera-dipulangkan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved