Doa Harian
Ketika Dapat Perlakuan Baik dari Orang Lain Ucapkan Lafadz ini, Anjuran Rasulullah, Ini Hadis-nya
Sahabat muslim, ketika mendapat perlakuan baik dari orang lain, ada lafadz doa yang diucapkan. Bahkan ucapan doa ini dianjurkan Rasulullah SAW
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Sahabat muslim, tak jarang kita mendapat perlakuan baik dari orang lain.
Seperti mendapat bantuan maupun pertolongan orang lain.
Nah, ketika mendapat perlakuan baik tersebut, ada lafadz doa yang diucapkan, dianjurkan Rasulullah SAW.
Bacaan lafadz ketika mendapat perlakuan baik itu yakni lafadz Jazakallahu Khairan.
Baca juga: Bacaan Doa yang Dibaca Setelah Bersin untuk Sendiri dan Orang Lain, Adab Diajarkan Rasulullah SAW

Kalimat lafadz Jazakallahu Khairan tersebut digunakan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada si pemberi.
Sebagaimana hal ini terkandung arti dan maknanya.
Jazakallahu Khairan artinya “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.”
Tetapi, seperti bahasa Arab, ada penggunaan kata berdasarkan gender.
Dikutip dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah, pernah menjelaskan tentang penggunaan ucapan Jazakallah atau Jazakillah Khairan tersebut.
Ada perbedaan lafadz yang ditujukan untuk perempuan dan laki-laki.
Lafadz Jazakallah Khairan digunakan jika orang yang membantu atau memberi sesuatu adalah laki-laki.
Sedangkan, lafadz Jazakillah Khairan digunakan jika orang yang membantu atau memberi sesuatu adalah perempuan.
Adapun bila si pemberi bantuan itu beberapa orang atau jamak, maka ucapkan lafadz Jazakumullah Khairan.
Selain itu ada pula yang menambahkan dengan kata Katsiran, atau menjadi Jazakallah Khairan Katsiran.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan arti dan makna Katsiran artinya banyak.
Dalam hadis yang terkandung tidak ada penambahan Katsiran.
Lalu, bolehkah kita hanya mengucapkan Jazakallah atau Jazakillah saja?
" Jazakallah itu artinya semoga Allah SWT membalas anda.
Saat mengatakan Jazakallah saja, maka artinya ada yang kurang, Apa yang dibalas?
Kata ‘Khairan' menjadi pelengkapnya. Jadi artinya, semoga Allah SWT membalas anda dengan kebaikan."
Baca juga: Bacaan Dzikir Pendek Doa Hasbunallah Setelah Sholat Dhuha, Mustajab untuk Mohon Perlindungan Allah
Baca juga: Doa-doa Dibacakan Setelah Sholat Dhuha Mustajab Dimudahkan Jalan dan Rezki, Berikut Doa Dzikirnya
Dasar anjuran penggunaan lafadz ini sebagaimana terkandung dalam hadis berikut.
وَعَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ، فَقَالَ لِفَاعِلهِ : جَزَاكَ اللهُ خَيْراً ، فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang diperlakukan baik, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, ‘Jazakallahu khairan (artinya: Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)’, maka sungguh ia telah sangat menyanjungnya.”
[HR. Tirmidzi, no. 2035 dan An-Nasai dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, 180; juga dari jalur Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 275; Ath-Thabrani dalam Ash-Shaghir, 2:148]
(Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih, sanad haditnya sahih, perawinya tsiqqah).
Balasan ucapan lafadz Jazakallah / Jazakillah
Lafadz tersebut belum selesai, untuk merespon orang yang mengucapkan lafadz balasannya.
Bila yang mengucapkan Jazakallah Khairan' adalah laki-laki, maka jawab dengan " Wa iyyaka" yang artinya ' dan (kebaikan) untukmu juga'.
Bila yang mengucapkan Jazakillah Khairan adalah perempuan, bisa direspon dengan “ Wa iyyaki “.
Adapun untuk jawaban jamak maka ucapkan Wa iyyakum.
Baca juga: Bacaan Doa-doa Menyambut Bulan Rajab 1442 H, Berdoa Umur Panjang agar Raih Pahala di Bulan Ramadhan
Baca juga: Doa-doa Nabi Yusuf yang Mustajab, Doa Memikat Wanita hingga Doa Terhindar dari Fitnah dan Hawa Nafsu
6 Hak dan Adab Sesama Muslim Ini Sering Terlupakan, Padahal Sunnah Rasulullah dan Berpahala Besar
Ikatan persaudaraan sesama muslim menjadi salah satu prinsip penting dalam ajaran Islam.
Saling mengasihi, saling menjaga, melindungi dan mencintai sesama muslim ditekankan demi terwujudnya lingkungan yang damai dan sejahtera.
Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menggambarkan persaudaraan sesama muslim itu bagaikan kesatuan badan utuh
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam, bersabda sebagai berikut.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ شَيْءٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Permisalan kaum mukminin dalam sikap saling mencintai, dan saling kasih sayang mereka sebagaimana satu badan. Apabila satu anggota badan sakit, seluruh anggota badan ikut merasakan, dengan tidak bisa tidur dan demam” (HR Muslim dari sahabat Nu’man bin Basyir).
Ikatan persaudaraan ini banyak dijelaskan dalam firman Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan untuk berbuat adil, berbuat baik dan memenuhi hak saudaranya.
Selain itu persaudaraan muslim itu juga tergambar sebagaimana sunnah Rasulullah.
Setiap muslim mesti saling mencintai sesama muslim salah satunya berbuat baik kepada tetangga, fakir miskin dan lain sebagainya.
Demikian untuk mewujudkan persaudaraan sesama muslim itu, sebagaimana disyariatkan dalam Islam maka harus memenuhi kewajiban dan hak untuk sesama muslim.
Dikutip dari rumaysho, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, ada 6 hak dan adab untuk sesama muslim.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 2162]
Berikut ini uraian keistimewaan 6 hak dan adab sesama muslim, dilansir rumaysho dan berbagai sumber lainnya.
1. Mengucapkan Salam
Sebagaimana Islam mengajarkan ucapan salam merupakan doa.
Mengucapkan salam berarti mendoakan kebaikan kepada saudara.
Hukum mengucapkan salam merupakan sunnah muakad.
Sementara hukum menjawab salam fardhu kifayah.
Mengucapkan salam juga diperintah Allah SWT sebagaimana firma-Nya dalam Q.S An-Nisa:86.
“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa)”
Bahkan dikatakan dalam hadis diriwayatkan Abu Daud, Rasulullah bersabda, sesama muslim yang saling bertemu akan diampuni dosanya.
“Tidaklah dua orang Muslim bertemu saling berjabat tangan, melainkan Allah mengampuni keduanya sebelum mereka berpisah”. (H.R, Abu Daud No. 6212).
2. Memenuhi Undangan
Berikutnya hak dan adab sesama muslim yaitu saling memenuhi undangan.
Jika seorang muslim mengundang muslim yang lain maka sunnah muakad hukumnya untuk muslim lainnya memenuhi undangan tersebut.
Untuk memenuhi undangan tersebut berlaku bagi umum dan untuk jenis undangan baik.
Seperti undangan makan, undangan membantu, undangan kebahagiaan pernikahan dan lain sebagainya.
Nilai saling memenuhi undangan ini memiliki keistimewaan untuk memperpanjang silaturahmi.
Selain itu disebutkan Rasulullah dengan bersilaturahmi maka dapat membuahkan hasil berupa pembuka jala rezeki dan umur yang panjang.
“Barang siapa yang menginginkan rezekinya dimudahkan dan usianya dipanjangkan, maka hendaklah dia menyambung silaturrahim”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Saling Menasehati
Ikatan persaudaraan seorang muslim juga tercermin dari hak sesama muslim yang saling menasehati demi kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Jika seseorang di antara kalian meminta nasehat kepada saudaranya, maka hendaklah dia menasehatinya”. (H.R. Bukhari).
Dikutip dari muslimah.or.id, Ibnu Ustaimin rahimahullah mengatakan bahwa nasehat untuk muslim bisa berupa nasehat untuk beribadah kepada Allah, memerintahkan yang ma’ruf, melarang perbuatan munkar, atau berbuat baik.
4. Mengucapkan Tasymit
Hak dan adab sesama muslim lainnya itu men-taysmit muslim yang bersin.
Ketika seorang muslim bersin maka muslim lainnya mengucapkan doa untuknya.
Seorang muslim yang bersin itu hendaknya memuji Allah dengan mengucap Alhamdulillah.
Bagi muslim lainnya dapat mengucapkan Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu)
Kemudian orang yang bersin membalas perkataan Yahdikumullahu wa yushlihu baalakum.
Artinya "semoga Allah memberimu Hidayah dan memperbaiki keadaanmu."
Baca juga: Misteri Meninggal Mendadak Dijelaskan Rasulullah sebagai Tanda Kiamat, Bagi Muslim sebagai Nikmat
Baca juga: Panjatkan Doa Nabi Zakaria dan Doa Nabi Ibrahim, Doa Orangtua untuk Anak agar Sholeh dan Sholehah
5. Menjenguk muslim yang sakit
Salah satu hak dan adab sesama muslim lainnya yaitu menjenguk muslim yang sakit.
Menurut jumhur ulama, hak dan adab ini memiliki nilai hukum sunnah muakad.
Namun hukum itu bisa menjadi wajib apabila orang yang sakit itu adalah kerabat dekat atau memikiki hubungan mahram.
Seperti ayah atu ibu yang sakit misalnya.
Hal itu menjadi wajib karena bagian dari nilai berbakti kepada kedua orangtua.
Menjenguk orang yang sakit sangat dirahmati Allah SWT karena salah satu tindakan terpuji.
6. Takziah
Selanjutnya hak dan adab sesama muslim lainnya yaitu melakukan Takziah.
Takziah merupakan salah satu hak dan kewajiban seorang muslim terhadap orang yang meninggal.
Takziah bertujuan untuk mengingatkan tentang hak Allah dan bagaimana seorang muslim bersabar menghadapi musibah
Apabila seorang muslim meninggal dunia, maka muslim lainnya berhak mengiringi jenazahnya.
Adapun seperti diketahui hukum seorang muslim mengurus jenazah muslim lainnya itu sunnah kifayah.
Apabila sebagian muslim lainnya mengerjakan maka kewajiban muslim lainnya telah terwakili.
Kendati begitu bukan berarti muslim lainnya pun tak ikut andil untuk mengiringi jenazah.
Muslim lain masih bisa menyolatkan jenzah, dan mengiringi jenazah hingga ke liang lahat.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّىَ عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ . قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ.
"Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth."
"Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.Ada yang bertanya, Apa yang dimaksud dua qiroth? Rasulullah SAW. lantas menjawab, Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR. Bukhari)
Demikian itulah 6 hak dan adab sesama muslim.
Hak muslim tersebut diartikan sebagai perintah yang dituntut untuk dikerjakan.
Dikutip dari rumaysho hak dan adab sesama muslim tersebut mencakup perkara yang hukumnya sunnah.
Selain keenam hak dan adab sesama muslim itu, masih banyak hak dan adab lainnya bagi muslim sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah dan sabda Rasulullah SAW