Anak yang Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Tak Kuasa Bicara, Pembunuhnya Orang Dekat Keluarga

Ia sama sekali tak mengira bahwa pelaku yang nekat menghabisi nyawa empat anggota keluarganya adalah orang dekat.

Editor: Ravianto
Mazka Hauzan Naufal/Tribun Jateng
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menunjukkan barang bukti berupa sabit yang digunakan Sumani (43) untuk membunuh Anom Subekti beserta istri, anak, dan cucunya, Kamis (11/2/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, REMBANG - Satu keluarga dari tiga generasi di Rembang ditemukan tewas mengenaskan.

Satu keluarga terdiri dari kakek,istri, anak dan cucu itu ditemukan tewas mengenaskan di Padepokan Seni Ongko Joyo di Desa Turus Gede, Rembang, Kamis (4/2/2021).

Keempat korban ialah dalang Anom Subekti beserta istri, anak, dan cucunya.

Pembunuh satu keluarga itu sudah ditangkap.

Dia adalah Sumani yang tak lain teman dekat keluarga korban.

Duka mendalam dirasakan anak dari Dalang Ki Anom Subekti, Danang Wisnu.

Ia kaget sekaligus sedih saat mengetahui pembunuh keluarganya adalah teman ayahnya, Sumani.

Ia sama sekali tak mengira bahwa pelaku yang nekat menghabisi nyawa empat anggota keluarganya adalah orang dekat.

Sumani merupakan teman dari Anom Subekti.

Baca juga: AKSI DRAMATIS Keponakan Selamatkan Bibi dari Mulut Buaya, Bergulat 20 Menit Agar Tak Diseret ke Air

Baca juga: Sedang Santai Ngopi di Warung, Anak Kades di Cianjur Luka Parah Dibacok oleh Sekelompok Orang

Pelaku tinggal di Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang.

Saat gelar pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021), Danang dan Wisnu tampak meneteskan air mata.

Keduanya tak kuasa memberikan pernyataan, sebelum kemudian Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menggelar pengungkapan kasus tersebut.

Danang mengaku kenal dengan tersangka.

Ia juga tak menyangka kalau Sumani merupakan pembunuh empat orang anggota keluarganya.

"Kami enggak mengira sama sekali kalau dia pelakunya," kata Danang.

Sementara itu, anak Anom Subekti yang lainnya, Wisnu mengatakan harapannya agar tersangka dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.

"Ya harapannya dihukum sesuai yang diperbuat, hukuman mati," ujar Wisnu.

Danang dan Wisnu mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh pihak kepolisian mengungkap pembunuh keluarga mereka.

Sebelumnya diberitakan, tersangka Sumani telah merencanakan untuk melakukan pembunuhan berantai.

Hal tersebut diketahui pada Rabu (3/2/2021), dia dua kali bertamu ke rumah korban di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.

Sumani diduga melakukan aksi tersebut antara jam 9 sampai jam 12 malam.

Ia juga berniat untuk bunuh diri dengan cara meminum racun pestisida setelah sidik jari yang ada di gelas kopi saat bertamu diketahui oleh penyidik kepolisian.

Hingga saat ini, Sumani masih mendapatkan perawatan di RSUD Rembang.

Kronologi Pembunuhan

Kronologis

Anom Subekti ditemukan tewas dalam rumahnya yang juga sanggar seni bernama Padepokan Seni Ongko Joyo di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.

Laki-laki 60 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa bersama istri, anak, dan cucunya oleh asisten rumah tangganya pada Kamis (4/2/2021) pagi.

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, keempat korban diduga mengalami penganiayaan dengan benda tumpul hingga tewas.

"Untuk saat ini, korban dari hasil olah TKP korban dinyatakan ada penganiayaan," kata Rongre di tempat kejadian, Kamis.

Ustaz Keturunan Prabu Siliwangi Ini Sering Lawan Dukun Santet, Ditegur Menag karena Tak Pakai Masker

GEGER Penemuan Mayat Perempuan Ditusuk Bambu di Garut, Ini Fakta yang Diketahui Sejauh Ini

Rongre mengatakan, saat ditemukan, empat orang itu sudah tidak bernyawa.

"Ini dilaporkan oleh asisten rumah tangga korban, yaitu Ibu Suti," ucap Rongre.

Menurut Rongre, asisten rumah tangga tersebut datang ke Padepokan Seni Ongko Joyo sekitar 06.30 WIB.

"Setelah masuk, melihat pintu gerbang rumah pagar ini terbuka, kemudian masuk ke dalam memanggil-manggil, tapi tidak ada jawaban," terang Rongre.

Mengetahui tidak ada jawaban, asisten rumah tangga tersebut kemudian masuk ke rumah untuk melihat kondisi di dalamnya.

"Kemudian asisten rumah tangga ini masuk melihat ternyata ditemukan ada empat jenazah yang sudah tergeletak di tempat tidur," ungkap Rongre.

Setelah mengetahui majikannya tewas, asisten rumah tangga tersebut kemudian memberitahu ke salah satu warga yang sedang mencari rumput.

Kemudian, warga tersebut memberitahu ke penjabat kepala desa.

Selanjutnya kepala desa memberitahu ketua RT dan diinformasikan ke Polres Rembang.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Turus Gede, Raslim, mengatakan, rumah Anom Subekti biasa digunakan sebagai tempat orang berlatih kesenian gamelan.

"Jadi dia mengelola usaha ini, usaha gamelan. Dan ini tempat untuk sanggar latihan tari dan latihan gamelan. Kalau malam minggu latihan, tapi ya kadang (tiap hari) ada," kata Raslim, juga di tempat kejadian.

Di Padepokan Seni Ongko Joyo memang terdapat berbagai macam jenis gamelan. Kemudian juga terdapat ukiran kayu khas Jawa.

Menurut Raslim, sosok Anom Subekti dikenal baik di lingkungan sekitar.

"Kalau di lingkungan, setahu saya baik-baik saja, enggak ada masalah," ucap Raslim.

Sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, warga Desa Turusgede tidak mendengar suara apa pun.

Pasalnya, lokasi padepokan tersebut memang agak jauh dari lingkungan sekitar.

Padepokan Seni Ongko Joyo berjarak sekitar 300 meter dari Jalan Blora-Rembang.

"Ya ini agak jauh dan termasuk permukiman baru. Kalau ada apa-apa, enggak terdengar memang," terangnya.

Saat ini jenazah keempat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Rembang untuk diotopsi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved