Dampak Cuaca Ekstrem, Modal Petani di Cisarua Rp 15 Juta, Panen Hanya Rp 7 Juta

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wildan Noviansah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Cuaca ekstrem yang terjadi di Bandung Barat mengakibatkan kerugian di sektor pertanian.

Salah satunya pertanian di Kampung Sindangsari, Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Salah seorang petani setempat, Dede, mengatakan, cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banyak hama yang menyerang perkebunan miliknya.

• Warga Pelanggar Protokol Kesehatan di Majalengka Jalani Rapid Tes Antigen

• Robby Purba Mendadak Dinasihati Netter, Dituduh sebagai Pria Ngamuk Dorong Pelayan di Video Viral

"Belakangan ini hujan, kan, lagi lebat, cuaca enggak menentu, sehingga banyak hama yang berdatangan dan mengganggu kesuburan tanaman," ucapnya saat ditemui di kebun miliknya, Kamis (11/2/2021).

Dede biasanya menanam sayuran brokoli dan sawi di kebun seluas kurang lebih 70 x 70 m2 tersebut.

Dede mengatakan, modal yang dikeluarkan sebesar Rp 15 juta untuk sekali tanam hingga panen.

Namun modal tersebut tidak sebanding dengan penghasilan yang di dapat ketika cuaca ekstrem melanda.

"Sekali tanam hingga panen, saya biasanya mengeluarkan uang Rp 15 Juta, biasanya penghasilan segituan atau lebih. Tapi sekarang paling banter cuma bisa dapat Rp 7 juta sampai 8 Juta," katanya.

Dede dan teman-teman petani lainnya berharap agar cuaca dan curah hujan kembali normal agar mereka tidak mengalami kerugian berkepanjangan.

"Saya dan petani petani yang lain hanya bisa berharap, semoga cuaca kembali normal, hujan pun sama. Supaya kita tidak rugi terus-terusan," katanya. (*)