Penanganan Virus Corona
Dua Hari Vaksinasi, Hanya 24 Nakes di Puskesmas Leuwimunding Majalengka yang Bisa Divaksin
beberapa pegawai di lingkungan Puskesmas Leuwimunding itu belum lolos karena kondisi kesehatan. Di antaranya karena tensi tinggi
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pelaksanaan vaksinasi serentak yang dilakukan di 32 Puskesmas se-kabupaten Majalengka selama dua hari belum seluruhnya rampung.
Pasalnya ada beberapa tenaga kesehatan (nakes) di setiap Puskesmas itu belum memenuhi syarat.
Salah satunya yang telah digelar di Puskesmas Leuwimunding misalnya.
Sejak Kamis-Jumat (4-5/2/2021) kemarin, dari empat puluh lebih yang melakukan registrasi hingga proses skrining hanya 50 persen yang dapat diberikan vaksin Sinovac tersebut.
Hal itu dibenarkan Kepala Puskesmas Leuwimunding, Kartisem kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (6/2/2021).
Dirinya mengatakan, beberapa pegawai di lingkungan Puskesmas Leuwimunding itu belum lolos karena kondisi kesehatan.
Seperti tensi darah yang tinggi sehingga tidak masuk screening.
• Refocusing Anggaran Pemkot Cirebon Capai Rp 109 Miliar, Digunakan untuk Hal Ini
"Registrasi pendaftaran kemarin berjumlah 47 orang. Namun yang lolos memenuhi sarat di vaksin hanya 23 orang," ujar Kartisem.
Menurut dia, jumlah tersebut diketahui pada Jumat (5/2/2021) yang merupakan hari kedua pelaksanaan vaksinasi.
Sementara pada hari sebelumnya hanya 1 orang saja.
Sehingga, jumlah pegawai Puskesmas yang sudah divaksin total mencapai 24 orang.
Dari Kamis (4/2) satu orang dan Jumat (5/2) 23 orang.
"Mudah mudahan kita (nakes) di Puskesmas Leuwimunding ini seluruhnya mendapatkan vaksin kecuali yang sudah masuk usia. Karena ini prosedur sebelum di vaksin itu harus melalui tahapan skrining," harapnya.
• Pemkot Cirebon Gelontorkan Rp 20 Miliar untuk Penanganan Covid-19 Tahun Ini
Salah seorang pegawai Puskesmas, Tata Suparta menuturkan, kemungkinan beberapa pegawai yang mengalami tensi tinggi itu karena stres.
Apalagi ini merupakan baru pertama kalinya vaksin virus ada di wilayah Indonesia.
"Jadi kemungkinan pada stres. Waktu hari pertama saja hanya lolos seleksi satu orang. Seperti saya ini yang terpikirkan. Wajar dan manusiawi karena ini pertama kalinya di vaksin virus Corona," tuturnya.