Preman Goceng Tewas Mengenaskan dengan 50 Luka Tusuk, Tetangga Sering Lihat Ngobrol dengan Tembok

Adang Suganda alias Kimel (28) yang menjadi korban pembunuhan, dengan luka 50 tusukan di sekujur tubuhnya, dikenal dengan preman goceng.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
Istimewa
Petugas mengevakuasi Adang Suganda (28) yang ditemukan terkapar tak berdaya dengan luka tusukan di Kampung Babakan Nugraha, Desa Cangkuang Kulon, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Adang Suganda alias Kimel (28) yang menjadi korban pembunuhan, dengan luka 50 tusukan di sekujur tubuhnya, dikenal dengan preman goceng.

Menurut yang menemukan pertama kali korban bersimbah darah yang juga tetangganya, Satiman (37), tak menyangkal kalau korban kerap meresahkan warga.

"Memang meresahkan tapi kalau kepada saya belum pernah, dia dikenal preman goceng, malak diberi Rp 5000 juga pergi," kata Timan, saat di temui di rumahnya, yang berada di Kampung Babakan Nugraha, Desa Cangkuang Kulom, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (1/2/2021).

Timan mengungkapkan, kalau yang tak hapal kepada Kimel ujug-ujug dicegat, pasti takut dan kaget.

"Kalau lagi mabuk, lewat warung main ambil aja, kalau meresahkan ya emang," kata Timan.

Timan mengatakan, utamanya kalau lagi mabuk pasti bikin onar, kalau lagi waras mah gak apa-apa biasa aja. 

Kontrak Gila-gilaan Lionel Messi Terbongkar, Pelatih Barcelona Ronald Koeman Sampai Marah Besar

KABAR TERBARU dari Persib Bandung, Robert Alberts Siap Pensiun di Persib

"Orang di Cangkuang pasti kenal ke Kimel, dia dikenal dengan preman goceng," ucap dia.

Menurut Timan, kalau dia malak itu yang penting dikasih, mau Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu.

"Gak lihat siapa, kalau gak dikasih (saat malak) ngamuk, tapi gak liat nilainya berapa. Gak pernah dia malak ngambil dompet, sedikasihnya saja," tuturnya.

Timan memaparkan, kadang korban tak nyambung saat komunikasi, seperti mentalnya ada yang terganggu.

Pernah, kata dia, Kimel akan dibawa ke RSJ oleh Polsek dan Desa.

"Dia mungkin tahu, langsung dia kabur sekitar seminggu dua minggu," katanya.

Bahkan, kata Timan, seminggu sebelum kejadian yang menewaskannya, Kimel sempat memukul ibunya.

"Iya, dia memukul ibunya pakai halu (tongkat untuk menumbuk), sampai ibunya benjol dan gini (luka sobek)," ujar Timan, sambil memperlihatkan fotonya.

Timan, menceritakan setelah memukul ibunya itu, Kimel bilang ada yang mau membunuh ibunya.

"Dia bilang sudah ditembak (yang mau bunuh ibunya itu) tapi meleset wae, gak kena. Nya enggeus we ku urang digebug, dia bilang gitu (gangguan mental)," kata Timan.

Dijelaskan Timan, padahal tak ada senapannya mau ditembak pakai apa, jadi memang dia seperti ada gangguan mental.

"Bahkan kadang bicara juga tak nyambung, tapi kalau lagi waras mah ya waras," katanya.

Memang dikatakan Timan, mungkin keluarga juga sudah lelah dengan keonaran yang dilakukan Kimel.

"Sebab kan kalau ada masalah, yang dikejar keluarganya, kalau bentrok mah mungkin udah puluhan kali," tuturnya.

Kadus 4 Desa Cangkuang Kulon, Kahfi Icar Sopandi (52), membenarkan jika korban kerap meresahkan warga, memalak dan bikin onar lainnya.

"Memang meresahkan, tapi kalau lagi sadar ya sadar," ujar Kahfi.

Kahfi menjelaskan, namun dia kadang seperti gangguan mental, seperti halnya saat ada warga yang melapor kepadanya, genteng rumahnya dilempari Kimel.

"Saat ditanya kenapa melempari genteng, dia (Kimel) mengatakan ada setannya jadi dilempari. Jadi kaya yang gitu," kata dia.

Namun, kata Kahfi, saat sadar, biasa saja kaya orang pada umumnya.

"Bahkan saat dia sadar minta kerjaan ke saya, saya kasih. Tapi dia biasa saja bekerja dan tanggung jawab," tuturnya.

Bahkan, kata Kahfi, adakalanya korban ngobrol dengan tembok.

"Namun memang belum sempat direhab (diobati) karena faktor ekonomi," katanya.

Adapun keempat pelaku pembunub Kimel, kini telah diamankan jajaran Polresta Bandung, yakni TH (17), TJ (22), SMR (19), AHL (37).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved