Bisnis Pikul Peti Jenazah Covid 19

Dede Bingung, Jenazah Adik yang Positif Covid-19 Tak Ada yang Mengangkat, Akhirnya Telepon Keluarga

Suasana tegang meliputi proses pengangkutan dari titik parkir ambulans hingga liang lahat, yang jaraknya kira-kira 400 meter.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Mega Nugraha
Tim pikul peti jenazah Covid-19 memutuskan untuk berhenti mengangkut peti jenazah. Akibatnya, tiga peti jenazah Covid 19 yang akan dimakamkan sempat terlantar. 

"Jelas tegang sekali melihatnya. Soalnya kan enggak biasa. Dari rumah sakit tidak menyiapkan. Kondisi ini jelas sangat membingungkan," ucapnya.

Dede mengaku tak bisa membayangkan sulitnya keluarga jenazah jika kondisi ini terus berlangsung. Ia berharap pemerintah bisa secepatnya memberikan solusi.

"Tolong lah ini jalan yang baiknya bagaimana. Kami di sini juga mau minta bantuan ke tim yang angkut, pasti take and give. Kan enggak ada paksaan, kami juga rela," kata Dede.

Terlantar beberapa jam

Sejumlah peti berisi jenazah yang hendak dimakamkan dengan prosedur Covid-19 sempat tertelantar selama berjam-jam di areal parkir Tempat Permakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, Rabu (27/1).

Puluhan pemuda yang biasanya siaga memberi jasa pikul peti jenazah dari areal parkir ke liang lahat, kemarin, tak berada di sana.

Mereka mengaku terpaksa menghentikan sementara layanan pikul jenazah ini hingga mendapatkan kejelasan soal legalitas pelayanan tersebut dari Pemerintah Kota Bandung.

Berhentinya layanan pikul jenazah, kemarin, membuat keluarga jenazah kebingungan karena tak tahu harus bagaimana membawa jenazah keluarga mereka ke liang lahat.

"Hampir dua jam enggak ada yang ngangkut. Sempat minta bantuan petugas gali, tapi enggak ada yang mau. Akhirnya peti diangkut keluarga," ujar Hendar (44), warga setempat, yang sehari-hari bekerja menembok makam di pemakaman Covid 19 non-muslim di TPU Cikadut.

Jenazah pertama, kata Hendar, tiba sekitar pukul 09.00.

Namun, belum selesai urusan jenazah pertama, jenazah kedua tiba sekitar pukul 10.00.

Jenazah kedua juga sempat dibiarkan hampir satu jam sebelum akhirnya diangkut ke liang lahat oleh pihak keluarga tanpa mengenakan baju pelindung (hazmat).

Jenazah ketiga yang tiba pukul 12.20 juga harus menunggu hingga 20 menit sebelum akhirnya diangkut pihak keluarga dibantu sopir dan dua petugas ambulans dari RS Imanuel.

Jenazah ketiga harus menunggu karena pihak keluarga harus membeli dulu baju pelindung yang mereka gunakan saat menggotong peti jenazah.(mega nugraha/tribun jabar)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved