Kisah Inspiratif Ahmad Yunus, Pria Tasik Tanpa Kaki tapi Sanggup Jualan Keliling Seret Boks Keripik
Adalah Ahmad Yunus, pria asal Tasikmalaya yang tinggal di Batujajar, Bandung Barat.
Keluarga pengemis ini tinggal mengontrak di satu rumah petak. Sebulan tarifnya Rp 650 ribu.
Rumah itu dihuni banyak orang. Pengemis cacat itu memiliki dua anak yang juga tinggal bersama di situ.
Anak pertama seorang wanita sudah berkeluarga dan telah dikaruniai tiga anak, sedangkan anak kedua masih bersekolah di SMK.
Keluarga ini praktis hanya mengandalkan hidup dari hasil mengemis.
Dedi lalu mengajak berbincang sang menantu yang bertugas mendorong kursi roda itu.
"Anda kan sehat, jangan mengemis lagi. Ayo mau kerja apa, nanti saya bantu," kata Dedi.
Sang menantu itu lalu menyebut ia ingin berjualan bubur ayam.
Dedi pun spontan menanyakan berapa kebutuhan untuk berjualan bubur ayam. Dan saat itu juga Dedi langsung memberikan sejumlah uang untuk modal berjualan bubur ayam.
Baca juga: Pasokan Barang Langka, Harga Cabai Rawit di Pangandaran Melonjak
Tak hanya itu, keluarga pengemis ini juga dihadapkan pada masalah anak kedua yang sekolah di SMK menunggak biaya sekolah hingga 7 bulan lamanya.
"Begini, saya tawari jadi penyapu jalan, mau tidak?," tanya Dedi Mulyadi.
Dalam ekspresi wajah malu-malu, anak lelaki keluarga pengemis ini mengaku mau jadi penyapu jalan.
"Okeh sekarang begini, saya lunasi tunggakan biaya sekolahnya tapi kamu harus buktikan jadi penyapu jalan. Kalau gak mau jadi penyapu jalan, uang untuk biaya sekolah saya ambil lagi," kata Dedi.
Menurut Dedi, siswa SMK itu bisa bertugas menyapu jalan sepulang sekolah. Dan jika ingin sukses memang harus kerja keras.
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan keluarga pengemis ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari warganet